Namun dari hasil pemeriksaan dipastikan kematian dua orang tersebut tidak disebabkan oleh vaksin Covid-19, melainkan penyakit struk kronis yang diderita.
Sementara korban lainnya, perempuan berusia 71 tahun meninggal diduga karena mengalami serangan jantung.
Selain itu, ada dua lansia penerima vaksin yang sama dilarikan ke rumah sakit dan harus mendapatkan perawatan di ICU, setelah merasa sakit pasca menerima vaksin.
Meski demikian, proses vaksinasi di negara itu akan tetap dilanjutkan dengan 3 jenis vaksin yang sejauh ini telah disetujui yaitu Sinovac, Pfizer/BioNTech, dan Oxfrod/AstraZeneca.
Baca juga: Korea Selatan dan Hong Kong Mulai Vaksinasi Covid-19
Kasus kematian akibat Covid-19 di Italia mencapai angka 100.000 kasus pada Senin (8/3/2021).
Melansir France 24 (8/3/2021), Italia menjadi negara kedua di Eropa yang mencapai angka 100.000, setelah Inggris.
Dalam 24 jam terakhir, Italia mencatatkan 318 kasus kematian baru sehingga membuat total kasus kematian yang dimiliki menjadi 100.103 kasus.
Kematian terkait Covid-19 di negara ini mencapai angka 50.000 kasus dalam waktu 6 bulan sejak pandemi virus corona.
Namun, hanya dalam waktu 3,5 bulan jumlah itu sudah meningkat sebanyak dua kalinya.
Baca juga: Update Covid-19 di Dunia 20 Februari: 111 Juta Orang Positif | Italia Selidiki Dugaan Vaksin Palsu
Dikutip dari Guardian (9/3/2021), vaksin Covid dari Pfizer Inc dan BioNTech disebut mampu menetralkan varian baru virus corona yang menyebar cepat di Brasil, menurut sebuah studi laboratorium yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, Senin.
Dilansir via Reuters, darah yang diambil dari orang-orang yang telah diberi vaksin menetralkan versi rekayasa virus yang mengandung mutasi yang sama yang dibawa pada bagian lonjakan varian P.1.
Studi dilakukan oleh para ilmuwan dari perusahaan tersebut dan University of Texas Medical Branch.
Dalam studi yang diterbitkan sebelumnya, Pfizer telah menemukan bahwa vaksinnya menetralkan varian lain yang lebih menular yang pertama kali diidentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan, meskipun varian Afrika Selatan dapat mengurangi antibodi pelindung yang ditimbulkan oleh vaksin.
Baca juga: Kemenkes: Vaksin Covid-19 Sinovac Masih Efektif Lawan Virus Corona B.1.1.7
Selain Pfizer, vaksin Sinovac juga disebutkan efektif melawan varian Brasil P.1.
Data awal dari sebuah studi di Brasil menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech efektif melawan varian P1 dari virus yang pertama kali ditemukan di Brasil.
Coronavac, sebutan untuk suntikan Sinovac, adalah vaksin utama yang saat ini digunakan untuk menyuntik orang di Brasil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.