Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ambergris dan Mengapa Harganya Bisa Selangit?

Kompas.com - 04/03/2021, 09:50 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang perempuan di Thailand, Siriporn Niamrin (49) baru-baru ini menemukan muntahan ikan paus yang disebut bernilai hingga Rp 3,7 miliar.

Ambergris tersebut ditemukan oleh Niamrin dengan berat 7 kilogram, serta memiliki lebar 30 hingga 60 cm saat ditemukan.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Ambergris dan 5 Fakta tentang Muntahan Paus Sperma

Lantas, mengapa ambergris memiliki harga yang sangat mahal?

Dalam fungsinya, muntahan paus biasa dijadikan pengikat aroma pada parfum serta wewangian langka seperti musk.

Bau khas yang muncul dari Ambergris, banyak dicari oleh pakar parfum dunia.

Pemanfaatan pada produk parfum didukung oleh sifat ambergris yang larut dalam beberapa jenis cairan dan minyak tertentu, dengan kecepatan penguapan yang lambat sehingga wangi parfum dapat bertahan lebih lama.

Baca juga: Pemulung Ini Temukan Bongkahan Batu Diduga Muntahan Paus Senilai Rp 9,1 Miliar


Dianggap sangat langka

Selain itu, mengutip Whale Facts, ambergris juga dimanfaatkan sebagai aroma dupa, bahan pewangi dalam cerutu, pengobatan pilek, sakit kepala, melindungi individu dari wabah, dan kegunaan lain, baik bersifat fisik, mental, maupun psikologis.

Chirstopher Kemp, penulis buku Floating Gold: the Natural (and Unnatural) History of Ambergris terbitan University of Chicago Press dikutip dari Kompas.com ,16 November 2017 mengatakan bahwa ambergris mahal karena sangat langka.

Ambergris merupakan zat padat, lilin dan mudah terbakar yang diproduksi di usus Paus Sperma.

Baca juga: Ramai Hiu Paus Terdampar di Pantai Congot, Yogyakarta, Ini Penjelasan BKSDA

Para ahli memperkirakan ambergris tidak keluar dari mulut paus, namun ia keluar dari bagian anus karena memiliki bau yang sangat tidak enak seperti kotoran.

Meski demikian, akibat proses oksidasi ambergris menjadi berbau harum.

Melansir Scientific American sebagaimana dikutip Kompas.com 16 November 2017, matahari, udara, dan air laut berperan mengoksidasi massa ambergris yang menyebabkan air di dalamnya menguap.

Akibatnya setelah ambergris keluar dari tubuh paus sperma ia mengeras dan pecah menjadi potongan lebih kecil dan mengambang di laut sebelum akhirnya sampai ke bibir pantai.

"Kualitas dan nilai dari ambergris ini bergantung pada berapa lama ia mengambang di laut atau menua," kata Bernard Perrin, pakar ambergris.

Baca juga: Mengapa Paus dan Lumba-Lumba Bisa Terdampar? Ini Beberapa Sebabnya...

Dikeluarkan paus sperma jantan

Ambergris cukup langka, karena ia hanya dikeluarkan oleh paus sperma jantan.

Selain itu, hanya ada satu persen dari 350.000 paus sperma yang benar-benar bisa membuatnya.

Ambergris keluar akibat paus sperma 'salah makan', di mana ia menelan benda tajam yang sulit dicerna seperti paruh cumi raksasa.

Ketika ditelan, tubuh paus menciptakan sejenis lapisan lemak yang kemudian dikeluarkan.

Baca juga: Selain Udang Asal Sulawesi, Ini 5 Hewan di Indonesia yang Terancam Punah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com