Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Fesyen Sarung Masih Panjang, dari Kesan Formal Menuju Kasual

Kompas.com - 03/03/2021, 20:25 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Hari Sarung Nasional telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo dan diperingati setiap tanggal 3 Maret.

Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, pada masa pandemi ini peringatan sepi dari perayaan fesyen.

Namun meskipun demikian, sejumlah desainer masih banyak yang menggunakan kain sarung untuk karya-karya mereka. 

Mengangkat sarung dari bahan jeans

Salah satu desainer yang konsen pada bahan kain sarung adalah Sudarna Suwarsa.

Desainer asal Semarang ini berkecimpung dengan bahan kain sarung sebagai inspirasi karyanya sejak tahun 2016. Meski awalnya merasa aneh mengolah sarung, namun akhirnya ia bisa menemukan celah kecocokkan ketika mendesain maupun mengenakan sarung.

Ia kini sudah tak segan mengenakan sarung kemana saja. Baik ketika mengikuti agenda Indonesian Fashion Chamber (IFC), memberi pelatihan bersama kementerian, maupun ketika melenggang ke pesta atau acara-acara pribadi. 

Baca juga: Bupati-Wabup Jember Terpilih Pakai Sarung ke Sidang Paripurna, Ini Alasannya

Menolak bentuk konvensional, Sudarna menciptakan sarung modern yang terbuat dari bahan tenun, batik, ataupun bahan denim. Bahkan, celana jeans usang miliknya, ia rombak habis-habisan.

"Saya lepas jahitannya, kemudian saya sambung-sambung menjadi bentuk sarung," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (3/3/2021).

Sudarna sendiri tak membatasi jenis bahan yang akan ia jahit menjadi sarung. Menurutnya, sarung sudah masuk ranah fesyen modern, sehingga tak lagi ada batasan kaku di dalamnya.

Dari formal ke kasual

Sarung awalnya hanya dipakai pada acara-acara keagamaan atau upacara adat. Lebih jauh ke belakang, konon katanya di masa penjajahan Belanda, sarung digunakan sebagai simbol untuk melawan masuknya arus budaya barat.

Meski kini sarung identik dengan identitas agama Islam, namun penggunaan sarung sudah menerobos sekat-sekat di masyarakat. Salah satu pelopornya adalah para desainer Nusantara yang mulai mengusung sarung dari waktu ke waktu.

Indonesia sendiri memiliki beragam jenis sarung tenun daerah, baik dari NTT, NTB, Bali dan Sulawesi.

Sedangkan daerah Palembang dan sekitarnya menggunakan sarung yang terbuat dari songket. Ada pula tapis, yaitu sarung khas daerah Lampung yang kaya akan motif flora.

Sarung mulai naik kelas, dari yang dulunya hanya bermain di ranah formal, kini menjarah area fesyen kasual.

Sarung modern karya Sudarna SuwarsaDokumen pribadi Sarung modern karya Sudarna Suwarsa

 

Padu-padan sarung

Salah satu desainer yang mengangkat sarung ke sekat santai dan asik ini adalah Priscilla Margie. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com