4. Otak dan sistem saraf
Alkohol dapat menjalar ke otak dengan cepat. Biasanya mencapai otak sekitar 5 menit, dan efeknya mulai terasa dalam 10 menit.
Ketika konsentrasi alkohol mulai meningkat di aliran darah, seseorang mungkin merasa bahagia, lebih dapat bersosialisasi, dan percaya diri.
Ini karena alkohol merangsang pelepasan dopamin dan serotonin, yang secara tepat disebut sebagai pemicu hormon 'perasaan baik'. Akan tetapi, saat semakin mabuk, orang tersebut akan mulai mengalami lebih banyak gejala fisik.
Hal ini terjadi karena alkohol menekan sistem saraf pusat dan mengganggu jalur komunikasi otak, sehingga memengaruhi cara otak memproses informasi.
Gejala yang muncul dari poses ini, yaitu:
Baca juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Ginjal
5. Ginjal
Proses berikutnya, otak menghasilkan hormon antidiuretik (ADH) yang memberi tahu ginjal berapa banyak air yang harus dihemat.
Alkohol membatasi produksi ADH, yang membawa kita ke bagian tubuh berikutnya.
Alkohol yang menekan ADH, menyebabkan ginjal melepaskan lebih banyak air. Itulah sebabnya orang mabuk buang air kecil lebih.
Baca juga: 7 Manfaat Minum Air Putih, Apa Saja?
6. Paru-paru
Sebagian kandungan alkohol yang diminum akan masuk ke paru-paru.
Orang mabuk mengembuskan sekitar 8 persen alkohol yang diminumnya.
Alkohol ini menguap dari darah melalui paru-paru dan bergerak melalui napas.
Inilah sebabnya mengapa orang mabuk berbau seperti pabrik bir setelah semalaman minum.
Baca juga: Minum Bir Bikin Rentan Digigit Nyamuk, Benarkah?
7. Hati
Saat mabuk, hati atau liver bekerja keras mengoksidasi sebagian besar alkohol dan mengubahnya menjadi air dan karbon monoksida.
Hati hanya dapat mengoksidasi satu unit alkohol per jam. Jadi, semakin banyak seseorang minum miras dalam waktu yang lebih singkat, semakin banyak alkohol yang menempel di aliran darahnya.
Hasilnya adalah kandungan alkohol dalam darah lebih tinggi dan dapat meningkatkan risiko keracunan alkohol.
Baca juga: Viral Video Kondisi Hati Bermasalah Diduga akibat Sering Konsumsi Alkohol