Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Corona di Indonesia, Ini Cara Seniman Bertahan di Masa Pandemi

Kompas.com - 02/03/2021, 09:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Pandemi virus corona Covid-19 bisa berdampak pada siapa saja. Termasuk gerak tangan para seniman.

Mereka yang dulu karyanya biasa hilir mudik di lorong-lorong galeri seni, kini terpaksa harus duduk diam di pojok-pojok studio lukis

Sejak pandemi membatasi ruang gerak masyarakat dan kewajban social distancing diberlakukan, ekonomi masyarakat kecil memang tersendat.

Tak terkecuali, ekonomi para seniman yang menggantungkan hidupnya dari menjual beragam karya seni.

Alih-alih putus asa dan meratapi nasib, pekerja seni justru saling berlomba berpikir kreatif demi terus menggerakkan roda ekonomi. 

Mengubah media lukis

Erny Yudha Wastuti sebelum pandemi kerap berkarya di media kanvas, kain juga kulit. Namun sejak Covid-19 datang, penjualannya menurun pelan-pelan.

Kepada Kompas.com ia memaparkan bahwa semenjak April 2020 omzetnya menurun hingga hampir 50 persen.

Erny yang memiliki brand Er'd Paintingart ini kemudian beralih media yaitu melukis masker

"Awalnya saya iseng melukis masker untuk saya pakai sendiri, tapi ternyata banyak yang suka dan meminang masker-masker saya," paparnya.

Praktis mulai April 2020, Erny memiliki jenis dagangan baru. Masker lukisnya yang bergambar bunga-bunga meriah laris manis di pasaran.

Tak berhenti di situ, ia juga berkolaborasi dengan sang anak, Abhista, mempromosikan pelengkap masker yaitu strap dan connector untuk perempuan yang berhijab.  

Baca juga: Cara Pengusaha Teknik Bertahan di Masa Pandemi, Tingkatkan Kualitas Produk hingga Tetap Gaji Karyawan

Tembus ribuan item

Kondisi serupa juga dilakukan Noer Aida dan Wiwik Soesmono. Kedua perupa asal Semarang ini sama-sama jeli melihat pasar.

Mereka sebelumnya berjualan tas dan kerudung lukis, namun kedua item tersebut semakin sepi permintaan semenjak Covid-19 datang.

"Hal itu karena pembatasan sosial, jadi jarang orang membutuhkan tas dan kerudung karena memang jarang keluar rumah," ungkap Wiwik kepada Kompas.com, Senin (1/3/2021). 

Wiwik pun memeras otak, tentang barang seni apa yang masih dibutuhkan ketika masa pandemi seperti sekarang ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com