KOMPAS.com - Pengadilan Negeri Myanmar mengajukan dakwaan atas pidana pelanggaran publikasi informasi terhadap Aung San Suu Kyi, Senin (1/3/2021).
Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer melakukan kudeta awal Februari 2021.
Junta militer menahan Suu Kyi dengan alasan adanya kecurangan dalam pemilihan November yang dimenangkan oleh Suu Kyi secara telak.
Melansir Reuters, Senin (1/3/2021), dakwaan pada Suu Kyi ditambahkan atas pidana mengenai larangan publikasi informasi yang dapat "menyebabkan ketakutan atau alarm" atau mengganggu "ketenangan publik".
Baca juga: Aung San Suu Kyi Dituntut atas Kepemilikan Walkie Talkie, Apa Itu?
Protesters against Myanmar’s military coup run from teargas again today. They returned to the streets despite yesterday’s killings of protesters #WhatsHappeningInMyanmar pic.twitter.com/gxp0QDo8ay
— Matthew Tostevin (@TostevinM) March 1, 2021
Tim legal dan pengacara pengacara Min Min Soe memberi keterangan terkait kondisi dan dakwaaan yang ditimpakan pada Suu Kyi.
Suu Kyi tampak sehat ketika dia mengambil bagian dalam sidang pengadilan melalui konferensi video di ibu kota, Naypyitaw, Myanmar.
Pengacara Min Min Soe mengatakan, meski mungkin berat badannya turun, Suu Kyi meminta untuk bertemu dengan tim hukumnya.
Pemimpin Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) ini tidak muncul di depan umum sejak pemerintahannya digulingkan dalam kudeta militer 1 Februari 2021. Sejak kudeta, ia pentolan NLD lainnya ditahan oleh militer.
Baca juga: INFOGRAFIK: Aung San Suu Kyi
Suu Kyi awalnya dituduh mengimpor 6 radio walkie-talkie secara ilegal. Belakangan, tuduhan melanggar undang-undang bencana alam dengan melanggar protokol virus corona ditambahkan.
Kini dakwaannya bertambah dengan tuduhan menyebabkan ketakutan dan ketegangan publik.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan