Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Perlu Diketahui tentang Vaksinasi Drive Thru

Kompas.com - 01/03/2021, 13:15 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Layanan vaksinasi Covid-19 secara Drive thru dan Walk in mulai dilaksanakan di Indonesia.

Vaksinasi dilaksanakan secara perdana pada Minggu (28/2/2021) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) kepada 5.000 pelaku pariwisata, mitra transportasi online maupun angkutan umum.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Kementerian Pariwisata dan Ekomomi Kreatif (Kemenparekraf) menggandeng Grab dan Good Doctor untuk melaksanakan vaksinasi tersebut.

Apakah vaksinasi drive thru? Berikut 4 hal yang perlu diketahui soal vaksinasi secara Drive thru dan Walk ini:

Baca juga: Seperti Ini Alur Vaksinasi Covid-19 hingga Dapat Sertifikat Vaksin...

1. Pertama di Indonesia

Vaksinasi Drive-Thru dan Walk-in ini menjadi vaksinasi yang pertama di Indonesia, hasil kerja sama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang menggandeng Grab, dan Good Doctor.

"Kini, dengan semangat gotong royong kami senang dapat berkontribusi dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya yang kami miliki untuk membantu mempercepat proses vaksinasi di seluruh wilayah Indonesia, dan kami bersyukur diberikan kesempatan untuk ikut berperan serta dalam upaya ini,” kata President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (1/3/2021).

2. Dilaksanakan di Bali

Pelaksanaan vaksinasi berbasis teknologi ini tepatnya akan dilaksanakan di pusat vaksinasi yang bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).

Bali dipilih, karena dinilai menjadi lokasi yang paling terdampak oleh pandemi Covid-19 jika ditilik dari sektor industri pariwisata.

Jadi, para pekerja sektor pariwisata, transportasi umum, mitra pengemudi dan pengantaran layanan transportasi daring yang tinggal di Bali bisa mengikutinya.

"Kami percaya melalui kemitraan publik dan swasta yang kuat, kami dapat mempercepat program vaksinasi untuk memerangi Covid-19. Setiap masyarakat rentan yang divaksin adalah sebuah harapan untuk menuju saat ketika herd immunity akan membebaskan kita dari Covid-19,” ungkap Managing Director Good Doctor Technology Indonesia, Danu Wicaksana.

Baca juga: 11 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Vaksinasi Gotong Royong

3. Dua gelombang

Gelombang 1 dilakukan sejak 27 Februari-5 Maret 2021. Sementara untuk gelombang 2 mulai 13-19 Maret 2021.

Penerima vaksinasi dari sektor pariwisata dan transportasi publik akan mendapatkan undangan melalui pesan singkat yang harus ditunjukkan sebagai syarat untuk masuk ke pusat vaksinasi.

Undangan serupa juga akan diterima mitra pengemudi dan pengantaran layanan transportasi daring melalui pesan singkat dan juga pesan di aplikasi mitra pengemudi Grab.

Mitra pengemudi juga wajib menunjukkan undangan tersebut sebelum mengikuti program vaksinasi.

4. Tenaga kesehatan lengkap

Nantinya, pusat vaksinasi akan memiliki jalur pra-registrasi Walk-In dan layanan Drive-Thru untuk mempermudah akses.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Tren
11 Buah dan Sayuran Berikut Bisa Memperpanjang Umur, Termasuk Alpukat

11 Buah dan Sayuran Berikut Bisa Memperpanjang Umur, Termasuk Alpukat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com