Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO Ingatkan Covid-19 Bisa Jadi Endemik, Apa Bedanya dengan Pandemi?

Kompas.com - 01/03/2021, 08:20 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Dr. Michael Ryan, mengatakan, Covid-19 kemungkinan tidak akan pernah sepenuhnya hilang.

Hal itu disampaikannya saat konferensi pers virtual WHO, pada Rabu (24/2/2021).

"Penting untuk menjelaskan hal ini. Virus ini mungkin hanya menjadi virus endemik lain di komunitas kita, dan virus ini mungkin tidak akan pernah hilang," kata Ryan.

Apa maksud dari virus endemik? Apa perbedaannya dengan pandemi?

Beda jangkauan wilayah

Perbedaan pandemi dan endemik bukan ditetapkan berdasarkan tingkat keparahan penyakitnya, tetapi sejauh mana penyakit itu menyebar.

Dilansir dari Health.com, Minggu (28/2/2021), endemik merupakan kehadiran konstan atau prevalensi suatu penyakit atau infeksi yang biasa terjadi dalam suatu wilayah geografis.

Sementara, pandemi adalah epidemi yang telah menyebar di beberapa negara atau benua, serta menjangkiti banyak orang.

Adapun epidemi merupakan peningkatan mendadak jumlah kasus suatu penyakit, lebih dari yang diperkirakan untuk populasi di daerah itu.

Singkatnya, sebuah pandemi adalah epidemi yang telah melakukan perjalanan internasional. Dengan kata lain, pandemi hanyalah epidemi yang lebih besar dan lebih luas.

Hingga saat ini, Covid-19 masih ditetapkan seabgai pandemi. Virus, yang pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 ini telah menyebar ke 188 negara dan wilayah.

Worldomaters mencatat, per Senin (1/3/2021) pukul 7.16 WIB, kasus Covid-19 telah mencapai angka 114.670.438 kasus.

Baca juga: Menyebar hingga 118 Negara, Virus Corona Ditetapkan WHO sebagai Pandemi Global

Penetapan istilah pandemi

Melansir Healthline, pada Februari 2020, WHO bermaksud untuk berhenti menggunakan istilah pandemi, dan organisasi tersebut juga telah berhenti menggunakan pendekatan enam fase untuk mengklasifikasikan pandemi.

Akan tetapi, Direktur Jenderal WHO tetap memilih kembali istilah tersebut dengan alasan masalah kesehatan masyarakat seputar penyebaran virus corona dikategorikan baru secara global.

Pada 2017, Pusat Kontrol dan Pencegahan Wabah (CDC) merilis Kerangka Interval Pandemi, yang secara umum selaras dengan tahapan pandemi WHO.

Meskipun fase WHO dan kerangka CDC menggambarkan pandemi flu, tahapan tersebut berguna untuk memahami bagaimana otoritas kesehatan menanggapi keadaan darurat kesehatan global, termasuk Covid-19 saat ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com