Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Es Sebesar Kota London Runtuh dari Lapisan Es Antartika

Kompas.com - 27/02/2021, 19:04 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung es raksasa, kira-kira seluas Kota London, runtuh dari lapisan es Antartika, dekat pangkalan riset milik Inggris, pada Jumat (26/2/2021).

Melansir DW, Jumat (26/2/2021) gunung es berukuran 1.270 kilometer persegi itu runtuh dari lapisan Brunt Ice Shelf setebal 150 meter, akibat proses alamiah yang disebut "calving".

Para peneliti telah memperkirakan terjadinya peristiwa itu sejak hampir satu dekade lalu, ketika retakan besar terbentuk di lapisan es tersebut.

"Tim kami di BAS (British Antarctic Survey) telah bersiap selama bertahun-tahun, akan kemungkinan terjadinya calving gunung es dari Brunt Ice Shelf," kata Direktur BAS, Dame Jane Francis.

Dalam laporan resminya, BAS menyatakan bahwa keruntuhan gunung es itu terpantau semakin cepat terjadi sejak November 2020.

Baca juga: Ilmuwan Prediksi Gletser di Dunia Akan Mencair, Pertama di Puncak Jaya Papua

Baca juga: Fenomena Hujan Es di Sejumlah Wilayah, Apa Penyebabnya?

Pangkalan riset aman

Persiapan akan terjadinya peristiwa tersebut telah dilakukan dengan memindahkan pangkalan riset BAS sejak empat tahun lalu.

Pangkalan Riset BAS Halley VI, yang bertugas memantau pergerakan lapisan es Antartika setiap hari, hanya berjarak 20 kilometer dari lokasi runtuhnya gunung es.

Saat terjadi keruntuhan gunung es, pangkalan tersebut kosong, karena 12 anggota tim yang sebelumnya bertugas di sana, telah meninggalkan pangkalan tersebut sebelumnya akibat musim dingin yang melanda Antartika.

Selama tim tidak berada di lokasi, pergerakan lapisan es dipantau menggunakan instrument GPS, yang mengirimkan data ke Cambridge, Inggris, untuk dianalisis.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona B1525 Ditemukan di Inggris, Berpotensi Mengkhawatirkan

Peristiwa alamiah

Gunung es runtuh ke laut adalah peristiwa alamiah yang biasa terjadi di Antartika. Akan tetapi, proses terjadinya peristiwa tersebut semakin dipercepat oleh perubahan iklim.

Meski demikian, dalam peristiwa yang baru-baru ini terjadi, BAS menyatakan, tidak ada bukti bahwa perubahan iklim berperan penting.

"Selama beberapa minggu atau bulan mendatang, gunung es itu mungkin bergerak menjauh; atau berhenti bergerak dan tetap berada dekat dengan Brunt Ice Shelf," kata Francis.

"Jaringan instrumen GPS kami akan memberi peringatan dini jika calving gunung es ini menyebabkan perubahan es di sekitar pangkalan riset kami," imbuhnya.

Baca juga: Selain Indah, Embun Es di Dieng Juga Bermanfaat bagi Petani, Simak Penjelasannya...

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com