Hal yang perlu diperhatikan yakni ketika kondisi Gerd kambuh dan menimbulkan rasa sakit yang teramat sangat.
Tan mengimbau kepada masyarakat, terutama penderita Gerd, untuk betul-betul berhenti makan makanan penyebab Gerd dan faktor lainnya.
"Kalau memang sudah sakit banget, bahasanya bukan lagi mengurangi, tapi berhenti. Mengurangi itu berlaku buat orang yang tidak mau sakit dan belum punya gejala Gerd. Ibarat sudah diberi lampu kuning oleh tubuh," terang Tan.
Apabila seseorang sudah muncul tanda-tanda dan gejala atau lampu merah, seharusnya diperhatikan kondisi tubuhnya.
Baca juga: Selain Membuat Kulit Lebih Cantik, Ini Manfaat Tempe bagi Kesehatan
Selain itu, pengguna Twitter bernama Vania F Hutagaol, @vaniaflorensia, menuliskan jam makan untuk penderita Gerd.
"JAM MAKAN
Waktu itu jam makan diatur agar dia makan sering tapi porsinya ga terlalu banyak supaya ga mual.
06.00 - 07.00: sarapan (semakin pagi semakin baik)
09.30: ngemil
12.00: makan siang
15.30: ngemil
19.00: makan malam
21.00: ngemil (min sejam sebelum tidur)," tulis Vania dalam twitnya.
JAM MAKAN
Waktu itu jam makan diatur agar dia makan sering tapi porsinya ga terlalu banyak supaya ga mual.
— Vania F. Hutagaol (@vaniaflorensia) February 19, 2021
06.00 - 07.00: sarapan (semakin pagi semakin baik)
09.30: ngemil
12.00: makan siang
15.30: ngemil
19.00: makan malam
21.00: ngemil (min sejam sebelum tidur)
Terkait rincian jam makan itu, Tan menyampaikan bahwa jadwal makan seperti itu bisa direkomendasikan.
"Bisa (direkomendasikan). Tinggal apa yang dimakan, sarapan maksimal sudah selesai satu jam setelah bangun pagi," kata Tan.
Untuk jam ngemil, Tan menyarankan penderita Gerd untuk mencoba ubi rebus, otak-otak bikinan sendiri, siomay, dan lumpia basah kulit dadar, di mana cara mengolahnya dengan direbus.
Selain itu, penderita Gerd diimbau untuk menghindari makanan yang termasuk produk ultraproses.
Baca juga: Kenali Linea Nigra, Garis Samar yang Ada di Perut Perempuan