Pengendalian beban air
Lalu terkait banjir Jakarta, bisa disistematisasi dengan:
- melakukan delineasi wilayah ekosistem dalam hal ini DAS 13 sungai yang mengalir melalui Jakarta
- dinamika rona lingkungan DAS sejak 1965 (Rencana Induk Jakarta yang sudah mensinyalir bencana banjir) sampai 2020.
- mengidentifikai variabilitas curah hujan tahunan dan gejala El Nino dan La Nina.
- dampak interaksi no 4, 3, 2 di area no 1.
- respons terhadap dampak tersebut oleh pemerintah pusat, provinsi, kota, kecamatan dan kelurahan serta masyarakat.
Baca juga: Banjir di Indonesia, Benarkah karena Curah Hujan dan Cuaca Ekstrem?
Terpisah, pakar tata air dari Universitas Indonesia (UI) Firdaus Ali menjelaskan, banjir yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan oleh curah hujan normal dengan durasi panjang.
"Penyebabnya adalah hujan khususnya curah hujan normal dengan durasi panjang yang tidak terkelola dengan baik sehingga menjadi air limpasan atau run off dan apa lagi curah hujan tinggi yang cenderung ekstrem," ujarnya pada Kompas.com, Jumat (19/2/2021).
Sementara itu solusinya menurutnya dengan mengendalikan beban air limpasan semaksimal mungkin dengan rekayasa teknis.
Baca juga: Mengenal Petrichor, Aroma yang Ditimbulkan Saat Hujan Turun
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Infografik: Cara membersihkan rumah setelah banjir
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.