KOMPAS.com - Masa pandemi virus corona Covid-19 di dunia dan Indonesia belum mereda. Terlihat dari penambahan jumlah kasus positif yang masih terbilang tinggi.
Hingga Sabtu (20/2/2021) pagi, berdasarkan data Worldometers, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 111.212.034.
Dari jumlah itu, sebanyak 2.461.887 orang meninggal dunia, dan 86.039.995 orang dinyatakan pulih.
Baca juga: [POPULER TREN] 12 Kondisi Orang yang Tak Bisa Divaksin Covid-19 | Spesifikasi Jet Tempur F-15EX
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia:
Berikut ini perkembangan terkait virus corona di sejumlah negara, dilansir dari The Guardian, Jumat (19/2/2020):
Kepolisian Italia tengah menyelidiki dugaan penjualan vaksin Covid-19 palsu. Dugaan itu muncul setelah pemerintah daerah Veneto melaporkan menerima tawaran membeli 27 juta dosis vaksin buatan Pfizer-BioNTech.
Gubernur Veneto, Luca Zaia, mengatakan, pihaknya menerima tawaran untuk membeli vaksin dari sumber anonim, yang mengaku bisa menyediakan vaksin buatan Pfizer, Rusia, dan China.
Dia menambahkan, tawaran itu dia terima setelah ia menyuarakan rasa frustrasinya di depan publik, karena lambatnya proses distribusi vaksin di Italia.
Baca juga: Terbaru, Ini 12 Kondisi Orang yang Tak Bisa Disuntik Vaksin Covid-19
Departemen Kesehatan Irlandia telah melaporkan tiga kasus infeksi virus corona, yang disebabkan oleh varian Brasil.
Kasus-kasus tersebut teridentifikasi berkaitan langsung dengan riwayat perjalanan dari Brasil.
Tim kesehatan masyarakat tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus-kasus itu, dan meminta pengetatan protokol kesehatan di masyarakat.
"Siapapun yang baru-baru ini melakukan perjalanan dari Brasil atau 19 negara yang ditetapkan sebagai 'Kategori 2' oleh Menteri Kesehatan, wajib menjalani karantina di rumah selama 14 hari," kata Dr Roman Glynn, Wakil Kepala Petugas Medis.
Baca juga: Prediksi Cuaca BMKG dan Lapan: Seluruh Wilayah Jakarta Hujan Hari Ini
Pemerintah Israel akan memberikan sertifikat digital bagi warganya yang telah menerima dua kali suntikan vaksin Covid-19.
Warga Israel akan menerima sertifikat itu seminggu setelah menerima suntikan vaksin kedua. Sertifikat juga akan diberikan bagi mereka yang berhasil pulih dari penyakit tersebut.
Mulai hari Minggu (21/2/2021) sertifikat itu berfungsi sebagai syarat untuk mengakses gym, hotel, kolam renang, konser, dan tempat ibadah. Restoran dan bar akan menyusul kemudian, mulai awal Maret.
"Ini adalah tahap pertama menuju kehidupan yang hampir normal," kata Menteri Kesehatan Yuli Edelstein.
Nantinya, sertifikat itu akan tersedia di aplikasi smartphone, dan harus dipindai terlebih dahulu sebelum memasuki tempat-tempat yang telah disebutkan sebelumnya.
Sementara itu, bagi mereka yang belum menerima dua kali suntikan vaksin Covid-19 alias tidak memiliki sertifikat, akan dilarang masuk dari tempat-tempat tersebut kecuali mereka menunjukkan bukti negatif tes Covid-19.
Baca juga: Suntikan Pertama Vaksin Pfizer di Israel 85 Persen Efektif, Studi Jelaskan