Sementara itu, ahli kimia dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Chairil Anwar mengatakan bahwa sodium percarbonat umumnya digunakan untuk anti bakteri.
"Perkarbonat banyak digunakan sebagai biosida/anti bakteri, utamanya dalam air untuk mengganti kaporit atau klor," ujar Chairil saat dihubungi Kompas.com, Rabu, (17/2/2021).
Menurutnya, zat kimia ini memang betul dapat digunakan untuk menghilangkan noda, namun penggunaannya harus diperhatikan.
Baca juga: Daftar dan Profil Penerima Nobel Sastra, Fisika, Kimia, dan Kedokteran 2020
Ia menjelaskan, sodium percarbonate cenderung beracun atau toksin dan menyebabkan iritasi.
"Mungkin aman digunakan, karena cepat menghilangkan noda, tapi efek sampingnya iritasi pada tangan," katanya lagi.
Chairil menyebutkan, toksisitas dari sodium percarbonate terutama menimbulkan iritasi pada kulit, mata, dan pernapasan.
Namun, karena zat ini bereaksi terhadap air, efek iritasinya lebih kecil atau ringan.
Apabila jika zat ini digunakan dalam jumlah besar dapat menimbulkan ledakan.
"Kalau jumlahnya besar dapat meledak," lanjut dia.
Baca juga: Mengenal 2 Ilmuwan Perempuan Peraih Nobel Kimia 2020
Selain itu, Chairil mengatakan bahwa sodium perkarbonat tidak lazim digunakan, namun ada zat yang sering digunakan untuk kebutuhan dapur, seperti sodium karbonat (baking soda) dan perbenzoat atau hidrogen peroksida yang digunakan sebagai pemutih.
Mengutip pemberitaan Kompas.com (18/2/2010), ada sejumlah manfaat yang dapat diterapkan dari penggunaan baking soda, antara lain:
1. Menghilangkan bau pada tangan
Setelah menghaluskan kunyit atau mengolah bumbu sambal menggunakan bahan yang berbau menyengat, ambillah baking soda.
Caranya, ambil baking soda secukupnya, basahi dengan air dan gosokan pada tangan selama 30 detik. Bilas dengan air.
Baca juga: Noda Membandel pada Pakaian? Coba Pembersih Berbahan Alami Berikut Ini