Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tragis Cheoljong, Raja Dinasti Joseon dalam Drakor Mr Queen

Kompas.com - 16/02/2021, 19:27 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Drama Korea "Mr Queen" menuntaskan episode terakhirnya akhir pekan lalu, setelah tayang sebanyak 20 episode. 

Total, drakor yang dibintangi oleh Shin Hye-sun dan Kim Jung-hyun ini menemani penggemarnya selama 10 minggu setelah tayang perdana pada 12 Desember 2020 lalu. 

Drakor dengan setting Dinasti Joseon itu banyak diminati pecinta drama Korea.

Dikutip dari data Nielsen Korea, episode terakhir yang tayang pada 14 Februari 2021 lalu mencatat rating 17,4 persen dengan titik tertinggi 19,3 persen.

Baca juga: Mr. Queen dan Shin Hye Sun Duduki Posisi Puncak Drama dan Pemeran yang Paling Dibicarakan

Sinopsis Mr. Queen

Cerita bermula saat Jang Bong-Hwan yang bekerja sebagai koki di Blue House atau Istana Kepresidenan Korsel tiba-tiba jiwanya berpindah ke dalam tubuh Ratu Kim So-Yong pada periode Joseon.

Sampai pada akhirnya, Ratu Kim So-Yong bersama Raja Cheoljong yang awalnya seperti raja boneka bersama-sama melawan Klan Andong Kim yang disebutkan sangat korup. 

Klan Andong Kim yang diceritakan menguasai kerajaan dipimpin Ratu Sunwon dan adik laki-lakinya Kim Jwa-Geun. 

Ratu Sunwon yang sangat ambisius sebelumnya merupakan istri almarhum Raja Sunjo.

Selain karena jalan ceritanya yang lucu, segar dan selalu menyimpan kejutan, drakor yang bersetting sejarah Korea abad ke-18 itu menjadikannya banyak ditunggu penonton. 

Disebutkan, cerita dalam drakor tersebut sedikit banyak diambil dari kisah nyata raja ke-25 dari Dinasti Joseon Korea.

Berbeda dengan cerita dalam drama Korea, kehidupan asli Cheoljong sangat tragis. Sejak lahir hingga meninggalnya. 

Baca juga: Sinopsis Mr. Queen, Kisah Koki Pria Terjebak dalam Tubuh Ratu Joseon

Sosok Raja Cheoljong

Sosok Raja Cheoljong ???:Eggmoon Sosok Raja Cheoljong

Pada 25 Juli 1849, Raja Heonjeong (raja ke-24 Dinasti Joseon Korea) meninggal, pemimpin kerajaan tersebut meninggalkan Korea dalam keadaan yang carut-marut.

Meskipun ia telah memerintah selama 15 tahun, Raja Heonjeong tidak memiliki ahli waris.

Pilihan yang diambil janda Ratu adalah mengadopsi kerabat jauh dan mengangkatnya sebagai raja.

Anak yang dipilih Ratu yaitu kerabat jauh kerajaan bernama Yi Won-beom, pria berusia 19 tahun yang kemudian dikenal sebagai Raja Cheoljong.

Dilansir dari The Korea Times, (10/11/2020), Yi Won-beom yang lahir pada 25 Juli 1831 dinilai kurang layak jika dijadikan raja. Sebab, ia tidak bisa membaca satu huruf pun alias buta huruf dan tidak memiliki keistimewaan lain.

Namun disebutkan, itu lah salah satu alasan diangkatnya Cheoljong untuk dijadikan raja boneka bagi Klan Andong Kim yang dikuasai janda Raja Heonjeong. 

Baca juga: Profil Pemain Utama Mr. Queen, Drakor Terbaru yang Sukses Raih Rating Tinggi

Dikutip dari Newworldencyclopedia, Cheoljong adalah cucu keponakan Raja Jeongjo, Raja ke-22 Dinasti Joseon, dan cicit Raja Yeongjo raja ke-21 Joseon.

Ayah Cheoljong, Pangeran Agung Jeonggye, adalah salah satu dari tiga putra yang lahir dari Pangeran Eunyeon, adik dari Raja Jeongjo.

Kedua saudara laki-laki Jeonggye tewas dalam pemberontakan politik, dan hanya menyisakan Pangeran Agung Jeongye.

Jeonggye juga memiliki tiga putra, di antaranya yang tertua terlibat dan terbunuh dalam perebutan kekuasaan dan yang kedua meninggal karena penyakit, hanya menyisakan putra ketiga, Cheoljong.

Baca juga: Resep Kentang Tornado, Jajanan Korea yang Muncul di Drama Mr. Queen Episode 12

Terasing di Pulau Ganghwa

Sebelum ditemukan dan diangkat sebagai raja, Cheoljong banyak menghabiskan waktunya di Pulau Ganghwa sebagai petani dan nelayan miskin. 

Ibu dan nenek Cheoljong dibunuh karena beragama Katolik. 

Dalam buku sejarah Korea tulisan James Scarth Gale, terbitan tahun 1920-an, disebutkan bahwa perdana menteri Korea saat itu, Jeong Won-yong mengatakan bahwa ia memberi tahu gubernur keberadaan Yi Won-beom di Pulau Ganghwa.

Ia pun berencana memboyong calon raja tersebut ke Istana.

Saat ditelusuri, Yi Won-beom sedang membajak ladang. Rambutnya panjang menutupi punggungnya dan wajahnya kecoklatan karena sering terkena sinar matahari.

Baca juga: Tim Produksi Mr. Queen Buka Suara soal Kontroversi yang Dianggap Lecehkan Sejarah Korea

Pada tahun 1893, seorang misionaris Perancis, Charles-Antoine Pourthie mengklaim bahwa awalnya Yi Won-beom ditemukan dengan keadaan kotor seluruh tubuh.

Wajahnya penuh sisa-sisa buah melon, karena ia menyantapnya dengan penuh semangat dan sesuak hati.

Namun, sumber lain menjelaskan bahwa Yi Won-beom ditemukan tidak sedang membajak ladang, melainkan sedang beristirahat di bukti terdekat, tempat ia mengumpulkan kayu.

Rumah Yi Won-beom atau Raja Cheoljong selama di Pulau Ganghwa dapat dilihat di sini. 

Buta huruf

Meskipun sejak awal Dinasti Joseon, raja-raja Korea telah memberikan prioritas utama pada pendidikan, namun hal itu berbeda pada Cheoljong. 

Pada usia 18 tahun, Cheoljong belum dapat membaca, termasuk pada saat pengangkatannya ke takhta kerajaan. 

Bagi Andong Kim, buta huruf Cheoljong adalah aset. Kurangnya pendidikan membuatnya dapat dimanipulasi dan rentan terhadap kendali mereka.

Buktinya dapat ditemukan dalam laporan-laporan bahwa meskipun Cheoljong memerintah negara itu selama 13 tahun, sampai hari-hari terakhirnya dia belum bisa membaca. 

Baca juga: Fakta Menarik & Kontroversi Drakor Mr. Queen yang Mencuri Perhatian

Menikahi "Mama" Ratu Cheorin

Tangkapan layar scene terakhir spin off bamboo forest  Mr Queenscreenshoot Tangkapan layar scene terakhir spin off bamboo forest Mr Queen

Sebagai bagian dari manipulasi Cheoljong oleh Andong Kim, pada tahun 1851, klan mengatur agar Cheoljong menikahi Ratu Cheorin, putri anggota klan Kim Mun-geun. 

Ratu Cheorin ini yang dalam "Mr Queen" sebagai istri Raja Cheoljong. 

Dari pernikahannya dengan Ratu Cheorin, Cheoljong memiliki seorang putra namun tidak berumur panjang.

Anak laki-laki itu dilahirkan pada 22 November 1858, namun meninggal pada 25 Mei 1859. 

Pemerintahan Raja Cheoljong

Disebutkan selama pemerintahan Raja Cheoljong, dia melarang perjudian dan monopoli perdagangan. Dia juga melakukan pertarungan keras melawan penyuapan dan koruptor di tempat-tempat tinggi.

Ia juga melarang orang desa menangkap dan memukuli siapa pun yang termasuk golongan bawah.

Meski kebijakan Raja Cheoljong dinilai sangat mulia, tetapi tampaknya tidak diikuti secara penerapan di kalangan bawah. 

Menurut catatan Charles Dallet tentang Korea pada tahun 1874, disebutkan bahwa saat itu pemerintahan Korea berada di ambang korupsi yang meluas dengan cepat.

Diduga hal ini dimulai sekitar tahun 1860-1861, di mana saudara ipar raja bersekongkol agar pajak (dibayar dengan beras) dimuat ke kapal yang kemudian dikirim ke China dan beras tersebut dijual dengan harga empat kali lipat dari harga yang pantas di Korea.

Baca juga: Wajib Tahu, 7 Fakta Drama Korea Seru Mr. Queen

Meninggalnya Raja Cheoljong

Hujan komet sebelum peristiwa kematian Raja Cheoljong Dinasti Joseon Korea. screenshoot Hujan komet sebelum peristiwa kematian Raja Cheoljong Dinasti Joseon Korea.

Pada bulan Desember 1863, sebuah komet muncul di langit malam dan bisa disaksikan dari istana kerajaan. 

Peristiwa ini sempat ditampilkan dalam bagian akhir spin off bamboo forest Mr Queen. Saat itu mereka mengira ramalan soal hujan komet adalah  pertanda datangnya kiamat. 

Di kerajaan saat itu takhayul berdasarkan buku-buku kuno ramalan merebak. Di sisi lain, raja sedang sekarat dan dinasti itu gagal.

Seperti raja sebelumnya, dia juga tidak memiliki ahli waris laki-laki. Meskipun menjadi ayah dari lima putra dan enam putri, hanya satu anak yang hidup melewati masa kanak-kanak - yaitu seorang putri. 

 

Dikutip dari Peoplepill, Cheoljong meninggal pada usia 32 pada 16 Januari 1864. Diduga kematian Cheoljong melibatkan permainan kotor oleh klan Andong Kim, klan yang sama yang menjadikannya raja.

Namun dalam sebuah teori yang lebih baru menunjukkan bahwa penyebab kematian Raja Cheoljong karena penyakit tuberkulosis. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com