Gejala lain yang mungkin menyertai vertigo, yaitu:
Gejala dapat berlangsung beberapa menit hingga beberapa jam. Selain itu, gejala juga dapat datang dan pergi secara mendadak.
Ada dua jenis vertigo, yakni vertigo perifer dan vertigo sentral.
Vertigo perifer terjadi karena ada masalah di telinga bagian dalam atau saraf vestibular. Saraf vestibular menghubungkan telinga bagian dalam dengan otak.
Sementara, vertigo sentral terjadi saat ada masalah di otak. Penyebabnya mungkin termasuk stroke, cedera otak traumatis, infeksi, tumor otak, atau multiple sclerosis.
Dokter spesialif saraf atau neurologis dari California, AS, Ilan J Danan, mengatakan, vertigo sering didiagnosis secara klinis dengan riwayat menyeluruh dan pemeriksaan klinis.
Ia menjelaskan, tindakan tes dan observasi klinis tertentu, seperti tes impuls kepala atau manuver Dix-Hallpike (pasien dengan cepat diturunkan dari posisi duduk ke posisi terlentang), dapat membantu saat menilai vertigo.
Pada kesempatan tertentu, pengujian tambahan, seperti pencitraan atau tes sistem pendengaran (pendengaran) atau vestibular (keseimbangan) mungkin direkomendasikan.
Pengobatan untuk vertigo tergantung pada apa penyebabnya. Dalam banyak kasus, vertigo hilang tanpa pengobatan apa pun.
Sebab, otak seseorang mampu beradaptasi, setidaknya sebagian, dengan perubahan telinga bagian dalam, mengandalkan mekanisme lain untuk menjaga keseimbangan.
Pada kasus tertentu, perawatan mungkin diperlukan termasuk:
Rehabilitasi vestibular
Metode pengobatan ini adalah jenis terapi fisik yang bertujuan membantu memperkuat sistem vestibular.
Fungsi sistem vestibular adalah mengirimkan sinyal ke otak tentang gerakan kepala dan tubuh yang berhubungan dengan gravitasi.
Selain itu, rehabilitasi vestibular mungkin disarankan jika pasien mengalami serangan vertigo berulang. Tindakan ini membantu melatih indra pasien yang lain untuk mengimbangi vertigo.