Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dentuman Misterius di Malang, Ini Penjelasan PVMBG, BMKG dan Lapan

Kompas.com - 03/02/2021, 14:20 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

"Dari Semeru sepertinya bukan, karena walaupun masih erupsi tapi intensitasnya relatif sedang mengecil. Arjuno saat ini tidak ada aktivitas erupsi, levelnya Normal. Untuk Bromo saat ini aktivitas dominasi hembusan gas," jelas Nia. 

Gunung Raung

Sementara untuk Gunung Raung yang ada di Banyuwangi, memang dilaporkan menimbulkan suara di kawasan sekitar kaki gunung. Suara itu pun terpantau di pos pengamatan. 

"Laporan masyarakat suara dari Gunung Raung terdengar hingga Kalipuro, Banyuwangi, 20 km dari titik erupsi kawah puncak Gunung Raung. Kalau posisinya dekat titik erupsi bisa saja (terdengar)," jelas Nia.

Baca juga: Status Gunung Raung Naik dari Normal Jadi Waspada

Namun dentuman dari aktivitas vulkanik Gunung Raung yang terpantau dari pos jaga, tidak terdengar secara terus-menerus.

"Dentuman dari erupsi Gunung Raung terdengar tidak menerus dari Pos PGA Raung yang berjarak 14 km dari kawah aktif. Sudah tiga hari terakhir ini dentuman sering terdengar, tetapi tidak menerus," ungkap dia. 

Untuk itu, Nia tidak bisa mengatakan bahwa suara dentuman yang terdengar terus-menerus di Malang, Pasuruan dan sekitarnya adalah berasal dari Gunung Raung.

"Saya tidak bisa memastikan apakah suara yang terdengar di Malang dan Pasuruan berasal dari Raung. Harus dibuktikan dulu ya itu dari Raung, saya tidak bisa memastikan untuk saat ini," ujar dia. 

Baca juga: Terdengar Suara Gemuruh dari Gunung Raung, BPBD Jember Minta Warga Tak Panik

Penjelasan Lapan

Sementara itu dikutip dari Kompas.com (3/2/2021), Peneliti di Pussainsa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Andi Pangerang, menyebutkan sejauh ini tidak ada catatan asteroid yang tiba pada Rabu (3/2/2021) tengah malam.

Hal itu berdasarkan pengecekan dengan menggunakan NEO Earth Close Approaches dengan alamat https://cneos.jpl.nasa.gov/ca/ selama 2-3 hari terakhir.

"Belum ada," katanya pada Kompas.com, Rabu (3/2/2021).

Andi juga menjelaskan bahwa terdapat dua asteroid yang melintas dekat dengan bumi, tetapi waktu tiba di Bumi bukan tengah malam tadi.

"Kalau dari database Close-Approached Center of Near Earth Object Studies (CNEOS) NASA, asteroid yang melintas dekat dengan bumi dengan jarak kurang dari 1 jb (jarak bulan) hanyalah asteroid 2020 SO," kata dia.

Andi mengatakan, asteroid 2020 SO memiliki jarak kurang lebih 225.900 km dan bergerak dengan kecepatan 36.864 km/jam.

 

Baca juga: Ramai soal Suara Dentuman Misterius di Malang, Ini Penjelasan Lapan...

Pemicu suara dentuman

Sebelumnya pihak BMKG telah menjelaskan bahwa ada sejumlah kejadian gempabumi yang bisa memicu munculnya suara dentuman.

Seperti misalnya akibat adanya gerakan tanah berupa rayapan cepat di bawah permukaan yang dipicu gempabumi. Atau bisa juga terjadinya gempabumi tektonik yang berasosiasi dengan aktivitas sesar.

"Dalam hal ini ada mekanisme dislokasi batuan yang berlangsung sangat cepat hingga timbul suara dentuman," jelas Daryono. 

"Apalagi jika terjadinya deformasi batuan dekat dengan kawasan lembah dan ngarai yang curam dan berrongga sehingga memungkinkan pukulan gelombang seismik bergema menimbulkan resonansi," tambah Daryono. 

Baca juga: Ramai soal Dentuman Misterius di Malang, Kalaksa BPBD: Saya Tak Mendengar atau Rasakan Apa Pun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com