Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manusia Cicipi "Cat Food", Apa Efeknya dan Bagaimana Tanggapan Dokter?

Kompas.com - 02/02/2021, 16:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial belum lama ini sempat dihebohkan dengan video aksi seorang laki-laki yang memakan makanan kucing mentah seperti memakan camilan kering biasa.

Tak hanya itu, ia bahkan mencoba memakannya dengan nasi putih.

Video berdurasi kurang dari satu menit yang berasal dari akun Tik Tok @zeethecat22 ini salah satunya diunggah oleh akun Instagram @indozone.id pada 31 Januari 2021.

Baca juga: Waspada Kosmetik Palsu, Ini Cara Cek Produk Berizin dari BPOM

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by INDOZONE - #KAMUHARUSTAU (@indozone.id)

"Ih bener lho, rasanya kayak micin, enak banget lho asli," ucap dia setelah mencoba memakannya.

Testimoni yang kurang lebih sama juga ia sampaikan seusai mencoba memakannya bersama nasi putih.

"Endol surendol, mantap!" seru dia.

Hingga Selasa (2/1/2021) siang, video tersebutsudah mendapat 1.101 komentar dan telah disaksikan lebih dari 400.000 kali.

Baca juga: Viral, Video Oknum Anggota Polisi di Maluku Pukul Pantat Warga yang Tak Gunakan Masker dengan Rotan

Meski beberapa membenarkan bahwa rasa makanan kucing itu memang gurih, namun banyak dari netizen yang meninggalkan komentar bernada negatif dan menyebutnya sebagai konten di media sosial saja.

Misalnya akun @zaskey5436 yang menuliskan:

"Kasian demi konten mpe segitunya, besok cobaik makanan ayam aja," tulis dia.

Baca juga: Kenapa Mata Hewan Menyala Saat Malam Hari?

Tanggapan ahli

Menanggapi video tersebut, dokter hewan sekaligus dosen di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Yeremia Yobelanno Sitompul memberikan pandangannya.

Ia mengatakan tidak begitu memahami apakah makanan kucing ini berbahaya jika dikonsumsi manusia atau tidak, yang jelas, makanan itu bukan diperuntukkan bagi manusia.

"Sebetulnya kan ini cat food sudah didesain untuk makanan kucing, otomatis kandungan nutrisinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan si hewan," kata Yeremia saat dihubungi melalui telepon, Senin (1/2/2021).

Baca juga: Mengapa Kucing Suka Berlari-lari Saat Malam Hari?

Yeremia menjelaskan, di dalam produk makanan kucing, terdapat banyak kandungan baik berupa nutrisi maupun zat-zat lain yang semuanya disesuaikan dengan kebutuhan kucing yang menjadi sasarannya.

Hal itu karena tidak semua kucing memiliki kebutuhan akan nutrisi yang sama, misalnya antara kucing kecil dan kucing dewasa.

Selain itu, di dalam makanan itu terdapat zat pengawet dan zat pewarna yang sudah terbukti cocok untuk kucing, namun belum tentu untuk manusia.

"Itu ada zat pewarnanya, bisa jadi juga enggak cocok (untuk manusia), bisa jadi cocok. Aman di hewan, belum tentu aman di manusia," kata dia.

Baca juga: Viral Pewarna Makanan Karmin Berasal dari Kutu Daun, Ini Penjelasan LIPI

Tidak untuk ditiru

Menghindari risiko yang tidak diinginkan, Yeremia mengimbau kepada orang lain untuk tidak melakukan hal-hal semacam itu.

"Karena didesainnya untuk spesies tertentu, dan di kemasan ca tfood tersebut enggak ada keterangan boleh dimakan oleh manusia, sebaiknya ya enggak usah aneh-aneh, kalau selama itu enggak ada sertifikasi dari BPOM ya sebaiknya jangan," imbau Yeremia.

Ia berujar, untuk sesama manusia saja ada bahan makanan yang mendatangkan efek dan manfaat yang berbeda bagi tubuh, misalnya susu yang banyak dikonsumsi masyarakat barat, namun bagi masyarakat Asia konsumsi susu terlalu banyak bisa menyebabkan diare.

"Di level manusia saja bisa beda begitu, apalagi hewan dengan manusia," seru dia.

Baca juga: Viral, Video Diduga Oknum Anggota Polri Banting Anak Kucing ke Parit

Pernyataan tersebut dibenarkan oleh dokter sekaligus ahli gizi komunitas, dr Tan Shot Yen.

"Di level manusia saja, apa yang jadi kebutuhan tiap orang tentu enggak sama, dilihat dari faktor usia, aktivitas kerja, dan kondisi kesehatan. Nah kalau nyebrang silsilah taksonomi, bukan sekedar nyebrang spesies lagi lho, wah ya kacau dong," ujar dr Tan, dihubungi terpisah, Selasa (2/2/2021).

Ia menekankan, makanan kucing didesain khusus untuk kucing dan disesuaikan dengan kebutuhannya.

Sementara kebutuhan kucing tidak sama dengan kebutuhan manusia.

"Makanan kucing diproduksi sesuai dengan kebutuhan kucing sebagai karnivora murni, baik kebutuhan proteinnya, mineralnya, dan lemaknya. Kucing enggak butuh karbo lho," kata dia.

Risiko kesehatan

Ini tentu berbeda dengan mausia sebagai omnivora yang salah satu kebutuhannya berupa karbohidrat.

Namun, untuk risiko kesehatan yang akan timbul dari konsumsi makanan yang tidak semesetinya dikonsumsi manusia ini, Tan tidak menyebutkan secara gamblang.

Yang ia tekankan adalah makanan kucing ini, meski pun diklaim memiliki rasa yang gurih dan nikmat, tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi tubuh manusia.

"Nah bahayanya yang aku lihat sih bukan soal ini cemilan membahayakan kesehatan atau tidak, tapi justru orang yang makan hanya menikmati sebatas rasa," ucap Tan.

Baca juga: Berikut Bahaya Konsumsi Daging Babi Menurut Para Ahli Gizi

"Makin lama manusia makin nyleneh. Nanti enggak lama lagi bakal ada yang 'ngonten' makanan kura-kura. 'Cobain aja!'. Lalu dibilang sehat karena kaya klorofil, zat hijau daun," ujarnya.

Dokter sekaligus filsuf itu menduga dalam video tersebut memang ada aroma sebatas pencitraan dalam membuat konten di media sosial.

"Ada orang yang membutuhkan dirinya 'tampil beda', karena di masa sekarang dengan adanya media sosial dan rasa ingin tahu orang yang tinggi, hal-hal di luar kebiasaan menjadi sesuatu yang menggelitik," jelas dia.

Sebelumnya, drh Yeremia juga sempat menyampaikan pendapat serupa, bahwa video yang tersebar itu tidak jauh dari keperluan konten saja.

"Saya malah kurang tahu dicoba atau tidaknya, dan sepertinya tidak mungkin dicobanya dengan nasi. Yang (bagian) nasi juga tidak dikunyah lama dan ditelan," komentar Yeremia setelah menonton video yang tersebar di media sosial tersebut.

Baca juga: Viral, Video Cara Mematikan Kutu dengan Raket Listrik ke Tubuh Kucing, Ini Penjelasan Dokter...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com