Kemudian muncul skandal Cambridge Analytica (CA).
Mengutip Kompas.com, 3 Mei 2018, Cambridge Analytica merupakan perusahaan analisis data yang membuat kehebohan dengan memakai data pribadi Facebook untuk pemenangan kampanye Donald Trump.
Perusahaan mendapatkan data itu dari pihak ketiga, bernama Aleksandr Kogan, yang kerap membuat survei dan kuis kepribadian di Facebook.
Baca juga: Terus Bertambah, Berikut Daftar Perusahaan yang Boikot Facebook
Aplikasi survei dan kuis yang dibuat oleh Kogan hanya diunduh oleh 270.000 orang pengguna. Namun efeknya mengena hingga ke 50 juta orang pengguna, karena aplikasi mampu mengakses data-data milik teman sang pengunduh.
Bahkan terakhir disebutkan bahwa efeknya mencapai 87 juta pengguna.
Di Indonesia sendiri diperkirakan ada 1 juta orang pengguna Facebook yang data pribadinya terkena dampak pencurian tersebut.
(Sumber: Kompas.com/Oik Yusuf, Yoga Hastyadi Widiartanto, Jawahir Gustav Rizal | Editor: Reska K. Nistanto, Sari Hardiyanto)