Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepakati Pembelian 40 Juta Dosis Vaksin Pfizer, Berapa Kebutuhan Vaksin Covax?

Kompas.com - 25/01/2021, 20:00 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Inisiatif global untuk memastikan vaksin Covid-19 bagi seluruh negara di dunia atau Covid-19 Vaccines Global Access (Covax) telah menandatangani perjanjian pembelian 40 juta dosis kandidat vaksin Pfizer-BioNTech.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan daftar penggunaan darurat untuk vaksin Pfizer-BioNTech.

Peluncuran vaksin ditandai dengan berhasilnya negosiasi dan pelaksanaan perjanjian pasokan.

Baca juga: Australia Izinkan Penggunaan Vaksin Pfizer, Vaksinasi Dimulai Februari

Mempercepat ketersediaan vaksin

Melansir situs WHO, Covax, yang dipimpin bersama oleh CEPI, Gavi dan WHO, bekerja sama dengan UNICEF, Bank Dunia, produsen vaksin negara maju dan berkembang, serta lainnya, mempunyai misi mempercepat ketersediaan awal vaksin ke negara-negara berpenghasilan rendah dan membantu mengakhiri pandemi Covid-19.

"Peluncuran vaksin yang mendesak dan adil bukan hanya keharusan moral, tapi juga keamanan kesehatan, keharusan strategis dan ekonomi," kata Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam keterangan tertulis.

"Perjanjian dengan Pfizer ini akan membantu memungkinkan Covax menyelamatkan nyawa, menstabilkan sistem kesehatan, dan mendorong pemulihan ekonomi global," lanjutnya.

Baca juga: Moderna Kaji Adanya Reaksi Alergi terhadap Vaksin Covid-19

100 juta dosis vaksin SSI

Sebelumnya Covax juga mengonfirmasi akan menggunakan opsi, melalui perjanjian dengan Serum Institute of India (SII), produsen vaksin AstraZeneca/Oxford, untuk menerima 100 juta dosis pertama.

Dari 100 juta dosis pertama tersebut, sebagian besar dialokasikan untuk pengiriman pada kuartal pertama tahun 2021, yang saat ini tengah menunggu Daftar Penggunaan Darurat WHO.

Proses peninjauan WHO, yang sedang berlangsung, mengikuti persetujuan untuk penggunaan terbatas dalam situasi darurat.

Ini menjadi aspek penting untuk memastikan bahwa setiap vaksin yang diperoleh melalui Covax dijamin kualitasnya dalam penggunaan internasional.

Sementara itu, menurut perkembangan terbaru dari WHO, keputusan untuk calon vaksin ini sudah diantisipasi pada pertengahan Februari.

Baca juga: Studi Ini Temukan Kelompok Usia yang Paling Rentan Terinfeksi Varian Baru Virus Corona

50 juta vaksin AstraZeneca

Selain itu, Covax telah melakukan perjanjian dengan AstraZeneca, untuk setidaknya 50 juta dosis lebih lanjut dari vaksin yang dikembangkannya bersama Universitas Oxford, akan tersedia dan dikirimkan kepada peserta Covax pada kuartal pertama 2021.

"Hari ini menandai tonggak lain untuk Covax, (yaitu) menunggu persetujuan peraturan bagi kandidat vaksin AstraZeneca/Oxford, dan menunggu kesimpulan yang berhasil dari perjanjian pasokan untuk vaksin Pfizer-BioNTech," kata Dr Seth Berkley, CEO Gavi, Vaccine Alliance, yang memimpin pengadaan dan pengiriman Covax.

"Kami mengantisipasi dapat memulai pengiriman vaksin Covid-19 (pada) akhir Februari. Ini tidak hanya signifikan untuk Covax, (namun) langkah kemajuan yang besar untuk akses yang adil ke vaksin, dan bagian penting dari upaya global untuk mengalahkan pandemi ini," lanjut Berkley.

Persiapan, yang dipimpin oleh WHO, UNICEF, dan Gavi, sudah berjalan dengan baik, agar Covax dapat mengirimkan vaksin ke negara-negara yang memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan.

Baca juga: 3 Negara yang Mulai Vaksinasi dengan Vaksin Sinovac, Mana Saja?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Profil Shaun Evans, Wasit Indonesia vs Korsel Piala Asia U23 2024

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Kenya Diterjang Banjir Bandang, KBRI Pastikan Kondisi WNI Aman

Tren
Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Jadwal Festival Lampion Waisak Borobudur 2024, Tukar Tiket Mulai Mei

Tren
Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Penelitian Menemukan Bagaimana Kucing Menghasilkan Suara Dengkuran Uniknya

Tren
Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Daftar Pelatih Timnas Indonesia dari Masa ke Masa, Shin Tae-yong Paling Lama

Tren
Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Belum Terjual, Mobil Mario Dandy Dilelang mulai Rp 809 Juta, Simak Cara Belinya

Tren
Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Akan Hadapi Rekannya

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Korea Selatan di Piala Asia U23, Kick Off 00.30 WIB

Tren
Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Kronologi Perampok Sebar Uang Curian Rp 250 Juta untuk Mengecoh Kejaran Warga di Jambi

Tren
20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

20 Negara Penduduk Terbanyak di Dunia 2024, Indonesia Nomor Berapa?

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Ilmuwan Akhirnya Tahu Apa Isi Bulan, Disebut Mirip dengan Bumi

Tren
14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

14 Kepala Daerah Penerima Satyalancana dari Jokowi, Ada Bobby tapi Gibran Batal Hadir

Tren
KAI Sediakan Fitur 'Connecting Train' untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

KAI Sediakan Fitur "Connecting Train" untuk Penumpang yang Tidak Dapat Tiket di Stasiun

Tren
Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Daftar Dugaan Keterlibatan Keluarga SYL dalam Pencucian Uang, Digunakan untuk Skincare dan Renovasi Rumah

Tren
Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com