Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Komet yang Akan Melintas pada 2021, Apa Saja?

Kompas.com - 25/01/2021, 12:31 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selama 2021 akan ada banyak komet yang sedang dalam perjalanan.

Akan tetapi sebagian besar komet tidak lebih terang dari magnitudo 9 sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, kecuali Komet Leonard.

Dikutip dari Sky and Telescope, 20 Januari 2021, sambil menunggu Komet Leonard yang diperkirakan muncul pada Desember, terdapat komet-komet musiman.

Baca juga: Viral Langit Merah di Muaro Jambi, Ada Apa?

Berikut ini komet yang akan melintasi langit 2021:

1. Komet Machholz 2

Saat ini, komet Machholz 2 tengah berada di rasi bintang Cetus dan berjalan menuju rasi bintang Orion.

Komet Machholz 2 muncul pada Januari hingga awal Februari.

Komet ini kembali setiap 5,3 tahun sekali.

Baca juga: Mengenal Komet Neowise yang Akan Lintasi Indonesia Sore Nanti

2. Komet Russell-Linear

Komet yang berukuran lebih kecil dari Komet Machholz 2 ini lebih mudah dikenali.

Bagi pengamat Utara, komet ini melintasi medan deklinasi tinggi Triangulum dan Perseus selama beberapa minggu ke depan.

Komet Russell-Linear terlihat mulai Januari hingga pertengahan Februari.

Periode orbit komet tersebut adalah 6,4 tahun.

Baca juga: Fenomena Topi Awan yang Terjadi Serentak di 4 Gunung, Ada Apa?

3. Komet Schwassmann-Wachmann

Komet ini terlihat pada Januari hingga awal Maret, lalu kembali muncul pada pertengahan Juli.

Ini merupakan komet paling jauh yang sulit untuk diakses oleh pemburu komet amatir.

4. Komet Neowise

Komet tersebut mencapai perihelion pada 22 Januari dan melintas paling dekat dengan Bumi pada 3 Februari.

Komet Neowise diperkirakan akan mencapai kecerahan puncak berkekuatan magnitudo 10 pada pertengahan Februari.

Baca juga: Segera Melintas, Ini Waktu Terbaik untuk Menyaksikan Komet Neowise di Sejumlah Wilayah Indonesia

5. Komet Atlas

Komet Atlas sudah terlihat pada awal Januari dan kembali pada 1 Maret.

Setelah itu komet bisa kembali dilihat saat mengarah ke barat laut melintasi rasi bintang Akuila dan mencapai magnitudo 9 pada minggu ketiga April.

Komet ini mencapai titik terdekat dengan bumi pada 23 April.

Untuk menangkapnya harus menggunakan teleskop setidaknya 6 inchi.

Sekitar pertengahan April, Komet Atlas terbang ke langit malam dan "berlari" melintasi rasi bintang Corona Borealis dan Bootes sambil menghilang dengan cepat.

Baca juga: Viral, Video Batu Hitam Disebut Meteor Jatuh dari Langit hingga Timpa Rumah Warga

6. Pons-Winnecke

Astronom Prancis Jean Louis Pons menemukan komet ini pada Juni 1819, yang kemudian ditemukan kembali pada Maret 1858 oleh astronom Jerman Friedrich Winnecke.

Komet Pons-Winnecke termasuk dalam keluarga komet Jupiter, komet berperioda pendek dengan orbit terutama ditentukan oleh Jupiter. Komet ini kembali setiap 6,4 tahun sekali.

Komet akan terlihat mulai Mei hingga Agustus saat komet itu terbang ke tenggara melintasi langit pagi dari rasi bintang Aquila ke Phoenix.

Perihelion terjadi pada 27 Mei dan pada saat yang sama komet akan mencapai kecerahan puncak.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Satelit Terbesar Saturnus Titan Ditemukan

7. Komet Finlay

Komet ini datang setiap 6,5 tahun sekali dan kembali ke perihelion pada pada 13 Juli.

Komet Finlay ditemukan oleh astronom Afrika Selatan William Henry Finlay Cape of Good Hope, Afrika Selatan pada September 1886.

Komet tersebut akan bersinar sekitar skala 10 pada pertengahan Juli dalam konstelasi Taurus di langit timur laut tepat sebelum fajar menyingsing.

Komet ini bisa dilihat mulai Mei hingga Agustus.

Baca juga: Lord Rayleigh, Penemu Fenomena Langit Merah seperti yang Terjadi di Jambi

8. Komet D'arrest

Komet ini ditemukan oleh Heinrich Ludwig d'Arrest pada Juni 1851.

Dia menggambarkan komet ini dengan komet yang besar dan samar ketika pertama kali melihatnya.

D'Arrest adalah asisten Johann Galle, orang yang pertama melihat Neptunus.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pluto Bukan Lagi Planet dalam Tata Surya

 

Komet D'Arrest mengalami kecerahan hingga 9 skala Richter selama penampakannya 2008 tetapi tetap menjadi obyek samar dan sulit pada 2015.

Kali ini diperkirakan akan tiba di perihelion pada 17 September dan mencapai titik terdekat dengan bumi pada 2 Agustus.

Diperkirakan komet ini bisa terlihat hingga Desember.

Baca juga: Viral, Fenomena Awan Tsunami di Kepulauan Selayar, Ini Penjelasannya

9. Komet Leonard

Komet ini mulai terlihat pada Oktober hingga November, lalu kembail terlihat pada bulan Desember.

Gregory Leonard dengan Mt Lemmon Survey (bagian dari Catalina Sky Survey) menemukan komet ini pada 3 Januari 2021.

Menurut Biro Pusat Telegram Astronomi komet ini pada pertengahan Desember bisa menjadi terang hingga 4 skala Richter dan ada kemungkinan untuk redup hingga 6 skala Richter.

Bagaimanapun, tampaknya Leonard berpotensi menjadi objek yang dapat dilihat dengan mata telanjang, karena dengan cepat melintasi dari kontelasi Ophiuchus ke Sagitarius bawah di langit barat daya saat senja.

Baca juga: Ramai soal Latihan Terbang Malam di Langit Yogyakarta-Klaten, Ini Penjelasan TNI AU

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com