Komet Atlas sudah terlihat pada awal Januari dan kembali pada 1 Maret.
Setelah itu komet bisa kembali dilihat saat mengarah ke barat laut melintasi rasi bintang Akuila dan mencapai magnitudo 9 pada minggu ketiga April.
Komet ini mencapai titik terdekat dengan bumi pada 23 April.
Untuk menangkapnya harus menggunakan teleskop setidaknya 6 inchi.
Sekitar pertengahan April, Komet Atlas terbang ke langit malam dan "berlari" melintasi rasi bintang Corona Borealis dan Bootes sambil menghilang dengan cepat.
Baca juga: Viral, Video Batu Hitam Disebut Meteor Jatuh dari Langit hingga Timpa Rumah Warga
Astronom Prancis Jean Louis Pons menemukan komet ini pada Juni 1819, yang kemudian ditemukan kembali pada Maret 1858 oleh astronom Jerman Friedrich Winnecke.
Komet Pons-Winnecke termasuk dalam keluarga komet Jupiter, komet berperioda pendek dengan orbit terutama ditentukan oleh Jupiter. Komet ini kembali setiap 6,4 tahun sekali.
Komet akan terlihat mulai Mei hingga Agustus saat komet itu terbang ke tenggara melintasi langit pagi dari rasi bintang Aquila ke Phoenix.
Perihelion terjadi pada 27 Mei dan pada saat yang sama komet akan mencapai kecerahan puncak.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Satelit Terbesar Saturnus Titan Ditemukan
Komet ini datang setiap 6,5 tahun sekali dan kembali ke perihelion pada pada 13 Juli.
Komet Finlay ditemukan oleh astronom Afrika Selatan William Henry Finlay Cape of Good Hope, Afrika Selatan pada September 1886.
Komet tersebut akan bersinar sekitar skala 10 pada pertengahan Juli dalam konstelasi Taurus di langit timur laut tepat sebelum fajar menyingsing.
Komet ini bisa dilihat mulai Mei hingga Agustus.
Baca juga: Lord Rayleigh, Penemu Fenomena Langit Merah seperti yang Terjadi di Jambi
Komet ini ditemukan oleh Heinrich Ludwig d'Arrest pada Juni 1851.
Dia menggambarkan komet ini dengan komet yang besar dan samar ketika pertama kali melihatnya.