Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Raung, Berikut 5 Gunung yang Dinilai Mulai Aktif di Indonesia, Mana Saja?

Kompas.com - 22/01/2021, 17:36 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah gunung berapi di Indonesia mulai menunjukkan aktivitas vulkaniknya pada awal 2021.

Aktivitas vulkanik yang dimaksud yakni adanya erupsi, terjadinya guguran lava, atau munculnya awan panas.

Dalam laporan MAGMA ESDM pada Jumat, (22/1/2021), Gunung Raung yang membentang di wilayah Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur mengalami tiga kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3-6 mm, dan lama gempa 45 sampai 59 detik.

Baca juga: 5 Bencana di Awal 2021, dari Longsor Sumedang hingga Erupsi Gunung Semeru

 

Kemudian, tercatat juga Gunung Raung terjadi 33 kali Tremor-Non-Harmonik dengan amplitudo 2-6 mm, dan lama gempa 46 sampai 914 detik.

Terpantau saat ini Gunung Raung berada dalam tingkat aktivitas level II (Waspada).

Kendati demikian, MAGMA ESDM merekomendasikan kepada masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius 2 km dari pusat erupsi kawah puncak.

Baca juga: Lava Pijar Mulai Terlihat, Kenapa Status Gunung Merapi Masih Siaga?

Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api wilayah kerja Timur (Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Banda) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Devy Kamil Syahbana mengungkapkan gunung api yang diidentifikasi aktif di Indonesia ada 127 gunung api.

"Namun tingkat aktivitas atau status setiap gunung api tersebut berbeda," ujar Devy saat dihubungi Kompas.com, Jumat (22/1/2021).

Terkait aktivitas vulkanik, Devy menyampaikan bahwa dalam jangka waktu sebulan ke belakang ini, aktivitas erupsi terjadi 6 gunung api, yaitu di Sinabung, Semeru, Ili Lewotolok, Dukono, Ibu dan Raung.

Laporan aktivitas vulkanik dapat disimak melalui situs resmi Multiplatform Application for Geohazard Mitigation and Assessment in Indonesia (MAGMA) ESDM.

Baca juga: Letusan Gunung Semeru, Status Waspada, dan Potensi Ancaman Bahayanya...

Berikut deretan gunung api yang kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya versi PVMBG:

1. Gunung Sinabung

Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, yang pada Minggu (17/1/2021) petang kembali mengalami erupsi. (FOTO ANTARA/HO-BPBD Karo) Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, yang pada Minggu (17/1/2021) petang kembali mengalami erupsi.

Gunung Api Sinabung terletak di Kabupaten/Kota Karo, Sumatera Utara dengan posisi geografis di Latitude 3.17 LU, Longitude 98.392 BT dan memiliki ketinggian 2.460 mdpl.

Dalam laporan pengamatan MAGMA ESDM pada Jumat, (22/1/2021), Gunung Sinabung mengalami sejumlah gempa, antara lain:

  • 10 kali gempa Guguran dengan ampiluto 4-25 mm dan lama gempa 23 sampai 180 detik.
  • 4 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 6-68 mm, dan lama gempa 15-56 detik.
  • 2 kali gempa Low Frequency dengan amplitudo 3-5 mm, dan lama gempa 10-25 detik.
  • 3 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 3-5 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 5-15 detik.

Baca juga: Gunung Merapi Muntahkan Lava Pijar dan Trending di Twitter, Sudahkah Masuk Fase Erupsi?

Selain itu, Gunung Sinabung saat ini berada dalam tingkat aktivitas level III (Siaga).

Adapun MAGMA ESDM merekomendasikan kepada masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.

Baca juga: Gunung Sinabung Erupsi, Ini Sejarah Letusannya dalam 5 Tahun Terakhir...

2. Gunung Semeru

Awan panas guguran yang keluar dari Kawah Gunung Semeru, Jawa Timur, Sabtu (16/1/2021). Dok. PVMBGKOMPAS.COM/Dok. PVMBG Awan panas guguran yang keluar dari Kawah Gunung Semeru, Jawa Timur, Sabtu (16/1/2021). Dok. PVMBG

Gunung Api Semeru terletak di Kabupaten/Kota Lumajang, Malang, Jawa Timur dengan posisi geografis di Latitude -8.108 LU, Longitude 112.92 BT dan memiliki ketinggian 3.676 mdpl.

Dalam laporan MAGMA ESDM pada Jumat, (22/1/2021), tercatat adanya satu kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 19 mm, dan lama gempa 80 detik.

Selain itu, tercatat sebanyak 9 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-7 mm, dan lama gempa 35 sampai 65 detik.

Baca juga: Gunung Semeru Meletus, PVMBG: Masih Waspada

Terpantau saat ini Gunung Semeru berada dalam tingkat aktivitas level II (Waspada).

Pihak MAGMA ESDM juga merekomendasikan kepada masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

Baca juga: Mengenal Sabo Dam, Solusi Penanggulangan Banjir Lahar Gunung Merapi...

3. Gunung Ili Lewotolok

Foto : Erupsi gunung Ile Lewotolok, Lembata, NTT.Dokumen Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok Foto : Erupsi gunung Ile Lewotolok, Lembata, NTT.

Gunung Api Ili Lewotolok terletak di Kabupaten/Kota Lembata, Nusa Tenggara Timur dengan posisi geografis di Latitude-8.272 LU, Longitude 123.505 BT dan memiliki ketinggian 1.423 mdpl.

Dalam laporan MAGMA ESDM pada Jumat, (22/1/2021), teramati adanya dua kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 30-31 mm, dan lama gempa 30 detik.

Kemudian, terjadi sebanyak 27 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 2-30 mm, dan lama gempa 10-35 detik.

Baca juga: Melihat Letusan Besar Gunung Merapi 10 Tahun Lalu...

Tercatat juga 4 kali Tremor Non-Harmonik dengan amplitudo 3-10 mm, dan lama gempa 125-167 detik.

Kini, Gunung Ile Lewotolok berstatus level III (Siaga).

Pemerintah mengimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Ili Lewotolok maupun pengunjung/pendaki/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak/kawah Gunung Ili Lewotolok dan di dalam area sektoral di arah Tenggara sejauh 4 km dari puncak Gunung Ili Lewotolok hingga ke pantai.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Letusan Hebat Gunung Tambora yang Mengubah Dunia

4. Gunung Dukono

IlustrasiKOMPAS.com/Anton Abdul Karim Ilustrasi

Gunung Api Dukono terletak di Kabupaten/Kota Halmahera Utara, Maluku Utara dengan posisi geografis di Latitude 1.693 LU, Longitude 127.894 BT dan memiliki ketinggian 1.229 mdpl.

Dalam laporan MAGMA ESDM pada Jumat, (22/1/2021), Gunung Dukono mengalami satu kali gempa Terasa, skala III MMI dengan amplitudo 34 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 366.7 detik.

Tercatat, sebanyak 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 8-10 mm, S-P 29.15-52.05 detik dan lama gempa 94.67-129.59 detik.

Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Berikut Rentetan Letusan Dahsyatnya sejak 1818

Selain itu, terjadi 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 0.5-4 mm, dominan 2 mm pada Gunung Dukono.

Kini, Gunung Ile Lewotolok berstatus level II (Waspada).

Oleh karena itu, MAGMA ESDM merekomendasikan kepada masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 2 km.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Letusan Gunung Krakatau Terdahsyat Dimulai

5. Gunung Ibu

Gunung Ibu di Halmahera Barat Meletus Sabtu (12/01/2019) Gunung Ibu di Halmahera Barat Meletus Sabtu (12/01/2019)

Gunung Api Ibu terletak di Kabupaten/Kota Halmahera Barat, Maluku Utara dengan posisi geografis di Latitude 1.488 LU, Longitude 127.63 BT dan memiliki ketinggian 1.325 mdpl.

Dalam laporan MAGMA ESDM pada Jumat, (22/1/2021), Gunung Ibu alami sejumlah gempa, yakni:

  • 78 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 15-30 mm, dan lama gempa 18-80 detik.
  • 128 kali gempa Guguran dengan amplitudo 1-27 mm dan lama gempa 13-85 detik.
  • 62 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 5-14 mm, dan lama gempa 10-40 detik.
  • 87 kali Harmonik dengan amplitudo 2-16 mm, dan lama gempa 20-130 detik.
  • 1 kali gempa Terasa, skala II MMI dengan amplitudo 30 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 650 detik.

Dari pantauan MAGMA ESDM, Gunung Ibu berada dalam tingkat level II (Waspada).

Baca juga: Keluarkan Awan Panas, Ini Letusan-Letusan Besar yang Pernah Terjadi di Merapi

AFP Erupsi Gunung Berapi di Indonesia dalam 20 Tahun Terakhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Sebabkan TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com