Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Penuh dan Kematian Meningkat, Epidemiolog Desak Pemerintah Lakukan Ini

Kompas.com - 22/01/2021, 07:35 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penanganan pandemi virus corona di Indonesia belum terkendali. Pada Kamis (21/1/2021), Indonesia kembali memecahkan rekor kematian harian Covid-19 terbanyak sejak pertama kali kasus Covid-19 dilaporkan pada Maret 2020.

Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, per Kamis (21/1/2021), tercatat ada 346 kasus kematian dalam sehari. Dengan demikian, jumlah kematian di Indonesia karena infeksi virus corona total berjumlah 27.203 orang.

Banyaknya kematian salah satunya karena fasilitas kesehatan mulai penuh. Dalam salah satu Twit @LaporCovid disebutkan ada salah satu pasien Covid-19 meninggal di sebuah puskesmas di daerah Tangerang Selatan.

Dia meninggal setelah dua hari tak mendapatkan ICU di wilayah Jabodetabek. Pihak keluarga dan puskesmas telah mencari ke beberapa RS.

Selain itu, LaporCovid19 juga menghubungi lebih dari 75 SPGDT di wilayah Jabodetabek, Dinkes DKI, hingga tim menteri kesehatan. Akan tetapi, semua rumah sakit penuh.

Baca juga: UPDATE: 346 Pasien Covid-19 Meninggal dalam Sehari, Tertinggi Selama Pandemi

Situasi sudah darurat. Langkah apa yang harus diambil pemerintah?

Angka kematian tinggi, persoalan serius

Epidemiolog Universitas Griffith Dicky Budiman mengatakan, tingginya kematian Covid-19 merupakan hal yang serius.

"Angka kematian ini sangat serius karena menunjukkan tingkat keparahan suatu pandemi atau wabah dan ini harus direspons dengan sangat serius," kata Dicky, kepada Kompas.com, Kamis (21/1/2021).

Menurut dia, ada 3 hal yang perlu dianalisis pemerintah untuk mencegah pertambahan kasus dan untuk memahami penyebabnya dengan lebih detail.

1. Waktu

Pemerintah perlu bergerak cepat untuk mendeteksi kasus Covid-19 yang ada di masyarakat.

"Melihat tingginya kasus kematian, artinya ada keterlambatan dalam mendeteksi secara dini atau menemukan kasus secara cepat. Mereka yang datang ke RS sudah dalam kondisi parah dan tidak tertolong," ujar Dicky.

Selain itu, tingginya angka kematian juga berkorelasi dengan angka kasus Covid-19. Dengan demikian, jika dalam 2 minggu kasus meningkat 2 kali lipat, maka angka kematian juga bisa meningkat lagi.

Oleh karena itu, perlu tracing, walaupun jika kapasitas testing tidak tersedia. Menurut Dicky, tracing tetap harus dilakukan.

Baca juga: Kalau Warga Tidak Patuh, Kasus Terus Bertambah dan Ruang Isolasi Penuh, Apa Tidak Kasihan

2. Tempat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com