KOMPAS.com - Salah satu upaya pemerintah dalam mengakhiri pandemi virus corona adalah dengan program vaksinasi.
Sejak 13 Januari lalu, vaksinasi Covid-19 telah dimulai di seluruh provinsi dengan menggunakan vaksin buatan China Sinovac.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai efek samping serius yang dialami para penerima vaksin.
Baca juga: 4 Daerah Berikut Laporkan Penuhnya Ruang Perawatan Pasien Covid-19, Mana Saja?
Berikut perkembangan terkini mengenai vaksinasi Covid-19 di sejumlah daerah, dikutip dari Laporan Analisa Harian dari Satgas Penanganan Covid-19 sesuai dengan rilis BNPB yang diterima Kompas.com, Rabu (20/1/2021).
Tenaga kesehatan di lingkungan Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat mulai melakukan vaksinasi virus corona pada Selasa, 19 Januari 2021.
Terdiri dari 10 orang vaksinator, vaksinasi dilakukan di RS Bhayangkara Polda Sumbar yang berlokasi di Jalan Jati Baru, Padang Timur, Kota Padang.
Tercatat ada 268 orang yang akan mengikuti vaksinasi, mayoritas merupakan jajaran Biddokes Polda Sumbar.
Baca juga: Viral, Video Oknum Anggota Polisi di Maluku Pukul Pantat Warga yang Tak Gunakan Masker dengan Rotan
Pada Rabu (20/1/2021), petugas medis melakukan vaksinasi kepada tenaga kesehatan Puskesmas Ulee Kareng di Banda Aceh.
Proses distribusi vaksin di Aceh juga sempat mendapatkan sorotan setelah menggunakan transportasi umum.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun tentang Penyelenggaraan Imunisasi, alat transportasi vaksin meliputi kendaraan berpendingin khusus, cold box, vaccine carrier, cool pack, dan clod pack.
Meski demikian, pihak Dinas Kesehatan Aceh Besar mengklaim bahwa proses pendistribusian itu sudah sesuai dengan prosedur.
Baca juga: Daftar 108 Daerah Berstatus Zona Merah Covid-19 di Indonesia, Jawa Tengah Masih Tertinggi
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mencatat, ada 285 tenaga kesehatan yang tidak menghadiri vaksinasi virus corona pada tahap pertama.
Mereka berasal dari Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Kota Surakarta.
Hingga 19 Januari, sudah ada 4.415 tenaga kesehatan di ketiga wilayah itu yang menerima suntikan vaksin atau sekitar 13,2 persen dari total nakes.
Kendati demikian, para nakes yang tak menghadiri vaksinasi itu memiliki alasan, bukan menolak vaksin.
Di antara alasannya adalah sakit, keperluan sangat penting, dan hamil.
Baca juga: Berikut Negara-negara yang Menyetujui Penggunaan Vaksin Sinovac untuk Lawan Covid-19, Mana Saja?
Gubernur Sulawesi Selatan membantah adanya kabar mengenai penolakan ratusan tenaga kesehatan untuk disuntik vaksin Covid-19.
Menurutnya, tenaga kesehatan justru terlihat mengantre untuk disuntik vaksin.
Ia menjelaskan, belum ada laporan mengenai gejala dan merasakan efek samping setelah divaksin.
Baca juga: [HOAKS] Seseorang di NTB Pingsan Setelah Disuntik Vaksin Sinovac