Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca dari Airlangga Hartarto, Bisakah Orang yang Belum Terinfeksi Covid-19 Jadi Donor Plasma Konvalesen?

Kompas.com - 20/01/2021, 12:35 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendonasikan plasma konvalesen setelah pulih dari Covid-19.

Seperti diberitakan Kompas.com, Senin (18/1/2021), donasi plasma konvalesen itu dilakukan Airlangga Hartarto di Markas Palang Merah Indonesia (PMI), Jakarta, kemarin.

Akan tetapi, Airlangga mendonasikan plasma konvalesen tanpa pernah mengungkapkan ia pernah terinfeksi Covid-19 sebelumnya.

Baca juga: Mengenal Terapi Plasma Konvalesen untuk Penderita Covid-19, Bagaimana Cara Kerjanya?

Sebelumnya pada 2020 memang sempat beredar kabar bahwa Airlangga terinfeksi Covid-19.

Namun demikian, pihak Kemenko Perekonomian dan Istana Kepresidenan tak menjawab hal tersebut saat ditanya wartawan di saat isu Airlangga terinfeksi Covid-19 bergulir.

Baru-baru ini, Juru Bicara Kemenko Bidang Perekonomian Alia Karenina mengatakan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sempat terdeteksi positif Covid-19 pada 2020 silam.

"Dan saat itu, sudah diterapkan 3T (testing, tracing, dan treatment) secara optimal," ujarnya sebagaimana dalam keterangan tertulisnya yang dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (19/1/2021).

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

Lantas, apakah orang yang belum terinfeksi Covid-19 bisa mendonasikan plasma konvalesen?

Airlangga HartartoDOK KEMENKO PEREKONOMIAN Airlangga Hartarto

Ahli patologi klinis dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dr Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, yang bisa mendonasikan plasma konvalesen hanyalah orang yang pernah terinfeksi Covid-19.

Hal itu, lanjut Tonang, lantaran penyintas Covid-19 memiliki antibodi yang bisa melawan virus corona di dalam darahnya.

"Sehingga, orang yang belum pernah terinfeksi Covid-19, tidak bisa mendonasikan plasmanya karena belum punya antibodi," ujar Tonang kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (20/1/2021).

Toanang menjelaskan, plasma konvalesen adalah terapi antibodi dengan tujuan memberikan antibodi kepada seseorang.

Harapannya, akan dapat membantu seseorang yang diberi plasma konvalesen ini untuk melawan Covid-19.

Baca juga: Catat, Ini Alur Permintaan Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19

Cara donasi plasma konvalesen

Lebih lanjut, Tonang juga menjelaskan perbedaan jadi donor plasma konvalesen dengan donor darah pada umumnya.

Apabila jadi donor darah biasa, seseorang akan diambil darahnya dan dimasukkan ke dalam kantong sebelum diberikan secara utuh ke pasien yang membutuhkan.

"Nah, saat donor plasma konvalesen ini, beda caranya. Caranya adalah darah dari penyintas Covid-19 diambil kemudian difiltrasi, artinya diproses penyaringan, setelah itu plasmanya ditampung di wadah khusus," terang Tonang.

"Sementara itu, darahnya akan dikembalikan lagi ke orang yang jadi donor tadi. Jadi yang diambil hanya plasmanya saja," imbuh dia.

Tonang menambahkan, plasma konvalesen sudah dikenal sejak lama sebagai sebuah metode terapi.

Baca juga: Syarat Donor Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19

Hasilnya bervariasi

Airlangga HartartoDOK KEMENKO PEREKONOMIAN Airlangga Hartarto

Dalam situasi pandemi, Tonang melanjutkan, sering kali plasma konvalesen digunakan dalam keadaan belum ditemukannya obat yang tepat.

Akan tetapi, efektivitas dari terapi plasma konvalesen ini juga bervariasi.

"Ada yang melaporkan terapi ini memberikan manfaat ada juga yang melaporkan tidak signifikan. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa faktor ya," katanya.

Baca juga: Update Corona di Dunia 20 Januari: 96 Juta Kasus | Program Vaksinasi Covid-19 di Palestina dengan Sputnik | 400.000 Kematian di AS

Apa saja faktor itu?

Pertama, seberapa tinggi kadar antibodi pada donor tersebut.

Menurut Tonang, secara logika tentu semakin tinggi kadar antibodi pada donor, akan semakin baik bagi pasien.

Kedua, kapan waktu pemberiannya.

"Tujuan plasma konvalesen adalah untuk melawan virus di dalam tubuh seseorang yang sakit. Berarti, harus diberikan ketika virusnya masih kuat-kuatnya. Kalau diberikan saat virusnya sudah hampir tidak ada, ya otomati tidak efisien," ujar Tonang.

Baca juga: Ramai Dibicarakan, Efektifkah Penggunaan Terapi Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19?

Airlangga memang sempat positif Covid-19

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) Alia Karenina membenarkan bahwa Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sempat positif Covid-19 pada 2020.

Sebagai bentuk rasa syukur karena sudah sembuh dari Covid-19, Airlangga pun mendonasikan plasma konvalesen.

Menurut Alia, hal itu untuk membantu percepatan tingkat kesembuhan pasien Covid-19 lain.

"Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sempat terdeteksi positif Covid-19 di tahun 2020 lalu. Dan saat itu, sudah diterapkan 3T (testing, tracing, treatment) secara optimal," ujar Alia seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (19/1/2021).

Baca juga: Daftar UDD PMI yang Terima Donor Plasma Konvalesen Penyintas Covid-19

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Cek Penerima Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com