Sekitar 50.000 dosis dari Sinovac Biotech Ltd. yang berbasis di China mungkin tiba akhir bulan depan diikuti dengan pengiriman yang jauh lebih besar.
Baca juga: China Bagi-bagi Vaksin Corona Gratis, Filipina Akan Dapat 500.000 Dosis
Hampir tiga juta orang diisolasi di China mulai Senin (18/1/2021), setelah lonjakan kasus Covid-19 terkait dengan seorang penjual keliling di Timur Laut negara itu.
Melansir Channel News Asia, Senin (18/1/2021), China sebagian besar telah berhasil mengendalikan virus.
Namun, peningkatan tajam kasus dalam beberapa minggu terakhir telah mendorong penguncian baru, pembatasan perjalanan, dan pengujian massal.
Hampir tiga juta penduduk dari dua kota di Provinsi Jilin, Timur Laut, berada di bawah tindakan baru, karena China melaporkan 109 infeksi baru.
Lebih dari 19 juta orang di Timur Laut China sekarang dilarang meninggalkan rumah mereka.
Dan dalam beberapa kasus, penduduk hanya bisa keluar untuk berbelanja bahan makanan setiap tiga hari sekali.
Baca juga: China Bangun RS 1.500 Kamar dalam 5 Hari Setelah Muncul Lonjakan Kasus Covid-19
Dunia berada di ambang "bencana kegagalan moral" dalam mendistribusikan vaksin Covid-19 karena adanya kecenderungan nasionalisme dalam pemberian vaksin.
WHO mengkhawatirkan negara-negara kaya mendominasi pengiriman awal vaksin. Sedangkan sisa persediaan yang sedikit dapat membuat 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah tidak memperoleh bagian.
Hal itu dikatakan oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, Senin (18/1/2021) seperti dilansir Reuters, Senin (18/1/2021).
Oleh karenanya, Tedros mendesak negara-negara dan produsen vaksin untuk berbagi dosis secara lebih adil di seluruh dunia.
Tedros mengatakan, prospek distribusi yang adil berada pada "risiko serius", seperti skema pembagian vaksin Covax yang bertujuan untuk mulai mendistribusikan vaksin Covid-19 pada bulan depan.
Dia mencatat 44 kesepakatan bilateral untuk penyediaan vaksin telah ditandatangani tahun lalu dan setidaknya 12 kesepakatan lainnya telah ditandatangani tahun ini.
Baca juga: Menurut WHO, Ini 3 Alasan Penting Mengetahui Asal-Usul Virus Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.