KOMPAS.com - Hari ini 44 tahun lalu, tepatnya pada 18 Januari 1977, insiden kereta api terparah dalam sejarah Australia terjadi di Granville, negara bagian New South Wales.
Melansir BBC, kecelakaan kereta api itu merenggut nyawa 83 orang, dan mengakibatkan 213 orang lainnya terluka.
Kereta api itu tergelincir keluar jalur di dekat stasiun Granville, menghantam sebuah jembatan hingga runtuh, dan menimpa dua gerbong kereta.
Musibah itu terjadi hanya dalam hitungan detik, namun penyebab kecelakaan itu sebenarnya telah terakumulasi selama bertahun-tahun.
Insiden Granville mengungkapkan kekurangan besar dalam pemeliharaan kereta api di New South Wales, yang akhirnya berbuah malapetaka.
Today we pause to pay our respects to all affected on the 44th anniversary of the worst rail disaster in Australia’s history ????
On Jan 18 1977, 84 people died and 213 were injured when a train derailed near Granville station, causing a bridge to collapse onto two carriages. pic.twitter.com/gQJYTWrfZB
— Trains Info (@TrainsInfo) January 17, 2021
Kereta api berangkat pukul 06.09 waktu setempat dari Mount Victoria, di Blue Mountains, ke Sydney.
Kereta api tersebut membawa sedikitnya 469 penumpang saat meninggalkan stasiun Parramatta.
Pukul 08.10, lokomotif kereta yang bertenaga listrik itu tergelincir di sebuah jalur tikungan tajam di Granville dalam kecepatan 80 km/jam.
Akibatnya, lokomotif menghantam penyangga jembatan Bold Street di atas rel.
Lokomotif terbalik dan menyeret dua gerbong pertama keluar dari rel.
Delapan orang tewas di gerbong satu, yang hancur saat menabrak tiang penyangga kabel listrik. Sementara itu, semua orang di gerbong kedua selamat dari maut.
Akan tetapi, petaka tidak berhenti di situ. Jembatan, dengan empat mobil di atasnya, terhuyung-huyung selama beberapa detik, lalu menghujani gerbong tiga dan empat dengan beton dan baja seberat 470 ton.
Beban tersebut meremukkan atap gerbong berbingkai kayu hingga gepeng. Beberapa area gerbong bahkan hancur hingga rata.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa M 6,9 Guncang Kobe, 6.434 Orang Meninggal
Dalam beberapa menit, regu penyelamatan besar, yang terdiri dari polisi, pemadam kebakaran, kru ambulans, dokter, perawat, insinyur, dan pekerja kereta api berkumpul untuk melakukan evakuasi.
Kondisi lapangan saat itu menyulitkan akses awal evakuas, sampai akhirnya tangga darurat dapat didirikan.