Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Berikut isi surat edaran Yayasan Pondok Pesantren Madinatul Ulum, Jember:
"Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam silaturahim kami sampaikan, semoga kesehatan dan kebaikan menaungi kita semua.
Menanggapi tersebarnya kembali video vaksinasi di YPP. Madinatul Ulum, maka kami merasa perlu meluruskan beberapa hal:
1. Vakasinasi pada video tersebut merupakan vaksinasi difteri yang dilakukan oleh Puskesmas Jenggawah tiga tahun lalu pada tanggal 28 Februari 2018.
2. Tidak benar jika video tersebut dihubungkan dengan vaksinasi COVID-19 yang marak akhir-akhir ini.
3. Alhamdulillah, kondisi terkini seluruh santri YPP. Madinatul Ulum dalam keadaan sehat dan dapat beraktivitas seperti biasa
4. Seluruh kegiatan dan aktivitas yang berlangsung di lingkungan YPP. Madinatul Ulum dilakukan dengan mengikuti protokol COVID-19.
5. Oleh karena itu, dimohon untuk tidak memancing ketakutan dan kegaduhan dengan kembali menyebarluaskan video tersebut.
Demikian informasi ini kami sampaikan, atas kerjasamanya kami haturkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb".
Baca juga: [HOAKS] Video Disebut Suasana Kepanikan Sebelum Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Meledak dan Jatuh
Tak berhenti di situ, Tim Cek Fakta Kompas.com juga mengidentifikasi video yang tersebar.
Hasilnya, video serupa ditemukan di channel YouTube Jember 1TV yang diunggah pada 1 Maret 2018.
"Puluhan santri pondok pesantren di Kecamatan Jenggawah Jember pingsan karena dehidrasi usai disuntik vaksin difteri, orangtua santri panik hingga berdatangan ke pondok pesantren tersebut," tulis informasi di bawah video.
Kemudian, dalam video yang diunggah oleh channel YouTube Jember 1TV itu tidak tampak narasi "Gawat... Gawat...! Viral Kan Niiih Waspada Pembantaian Masal" seperti yang tersebar di media sosial.
Lebih lanjut, adanya pemberitaan Antaranews, 28 Februari 2018 semakin memperkuat bukti bahwa santri dari Ponpes Madinatul Ulum, Jember tidak menjadi korban dari vaksin Sinovac.