Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2021, 10:05 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bencana silih berganti melanda Indonesia pada awal 2021.

Selain banjir, tanah longsor, dan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 192 rute Jakarta-Pontianak, gempa bumi yang mengguncang Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021) membuat kerusakan yang cukup parah.

Berdasarkan laporan BNPB hingga Jumat (15/1/2021) pukul 20.00 WIB, setidaknya 42 orang meninggal dunia akibat gempat tersebut.

Baca juga: Gempa Majene Magnitudo 6,2, Ini Hasil Monitoring dan Analisis BMKG

Perinciannya yakni 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan 8 lainnya di Kabupaten Majene.

Sejumlah bangunan pun dilaporkan rusak akibat gempat.

Di antaranya yakni Rumah Sakit Mitra Manakarra, RSUD Kabupaten Mamuju, Pelabuhan Mamuju, Jembatan Kuning, 300 unit rumah warga dan masih banyak lagi.

Tidak hanya itu saja, kasus Covid-19 di Indonesia juga terus melonjak tajam. 

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Hingga Jumat (15/1/2021), dilaporkan ada penambahan 12.818 kasus baru Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam terakhir.

Ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi.

Kini, jumlah total kasus Covid-19 mencapai 882.418.

Baca juga: 3 Hari Tembus 11.000 Kasus Covid-19, Apakah Libur Nataru Penyebabnya?

Baca juga: Gempa Majene Magnitudo 6,2, Ini Hasil Monitoring dan Analisis BMKG

Berikut bencana yang terjadi pada awal 2021 seperti yang dirangkum Kompas.com:

1. Tanah bergerak

Bencana tanah bergerak menerjang kampung di Dusun Suradita, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Sukabumi, Jawa Barat.

Bencana geologi ini mulai diketahui masyarakat sejak Rabu (23/12/2020).

Hingga Senin (11/1/2021) pergerakan tanah terus meluas dan mengakibatkan warga semakin khawatir.

Dikutip dari Kompas.com (12/1/2021), dilaporkan ada 40 unit rumah yang rusak akibat terdampak bencana tanah bergerak ini.

Baca juga: Fenomena Tanah Bergerak di Ciamis, Apa Sebabnya?

Menghindari kejadian yang tidak diinginkan, ratusan warga diungsikan sementara ke tempat yang lebih aman.

Fenomena tanah bergerak ternyata tidak hanya terjadi di Pulau Jawa.

Fenomena serupa juga terjadi pada Senin (11/1/2021) di permukiman warga di Desa Lamkleng, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar.

Tanah bergerak mengakibatkan 14 unit rumah warga terancam ambruk, karena kondisi retakan tanah semakin meluas.

Baca juga: Benarkah Tsunami Rawan Terjadi di Bulan Desember?

2. Longsor di Sumedang, Jawa Barat

Tim SAR gabungan kembali menemukan tiga korban tewas di lokasi longsor di Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, Rabu (13/1/2021). AAM AMINULLAH/KOMPAS.comKOMPAS.COM/AAM AMINULLAH Tim SAR gabungan kembali menemukan tiga korban tewas di lokasi longsor di Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, Rabu (13/1/2021). AAM AMINULLAH/KOMPAS.com

Bencana longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu (9/1/2020).

Bencana longsor itu menyebabkan permukiman warga rata dengan tanah.

Setidaknya, jumlah korban jiwa yang ditemukan berdasarkan data Kamis (14/1/2021) ada sebanyak 24 korban tewas dan 25 orang mengalami luka-luka.

Lebih dari 200 kepala keluarga (KK) di sekitar lokasi longsor juga telah diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meninjau lokasi bencana longsor di Desa Cihanjuang, Kamis (14/1/2021).

Ia mengatakan Pemkab Sumedang telah menetapkan status tanggap darurat selama 21 hari.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Longsor Salju Everest, 16 Orang Pemandu Pendakian Tewas

3. Banjir di Kalimantan Selatan

Tim SAR gabungan mengevaluasi warga yang terdampak banjir di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalsel, Selasa (12/1/2021). Istimewa Tim SAR gabungan mengevaluasi warga yang terdampak banjir di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalsel, Selasa (12/1/2021).

Sebanyak 21.990 jiwa terdampak banjir di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan akibat hujan dengan intensitas tinggi yang menyebabkan air sungai di Kecamatan Pelaihari meluap, Minggu (3/1/2021) pukul 10.30 WITA.

Hal ini berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana per Jumat (15/1/2021) pukul 11.40 WIB.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut melaporkan bahwa saat ini tinggi muka air terpantau sekitar 150-200 sentimeter yang merendam 6.346 unit rumah.

Baca juga: 5 Daerah yang Dilanda Banjir pada Awal 2021, Mana Saja?

Disamping itu, BPBD juga terus melakukan pendataan 5 titik pengungsian bagi masyarakat.

BPBD Kabupaten Tanah Laut juga menginformasikan akses jalan dari Palaihari ke Banjarmasin terputus akibat banjir.

Saat ini tim gabungan bergotong royong dalam melakukan penanganan bencana yang terjadi.

BPBD Kabupaten Tanah Laut juga mendata beberapa kebutuhan mendesak yang dibutuhkan masyarakat terdampak seperti sandang, pangan, terpal, matras, selimut dan peralatan dasar kebencanaan.

Baca juga: Banjir Kalsel, Meluasnya Lahan Sawit, dan Masifnya Pertambangan...

4. Jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Petugas Basarnas mengangkat kantong jenazah berisi objek temuan dari lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak pada hari keenam Operasi SAR pesawat tersebut di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1/2021).KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Petugas Basarnas mengangkat kantong jenazah berisi objek temuan dari lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak pada hari keenam Operasi SAR pesawat tersebut di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1/2021).

Selain bencana alam, ada satu peristiwa yang memilukan saat pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) pukul 14.40 WIB.

Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang membawa 62 penumpang dari Jakarta ke Pontianak dilaporkan hilang kontak.

Ketika ditelusuri dan dianalisis, pesawat tersebut jatuh dan dugaan tersebut diperkuat karena ditemukan potongan tubuh manusia, pakaian, dan sejumlah pecahan badan pesawat.

Baca juga: Hari Keenam, Berikut Update Perkembangan Pencarian Pesawat Sriwijaya Air SJ 182...

Dilansir dari Kompas.com (15/1/2021), data terbaru dari tim SAR menyebutkan sudah ada 239 kantong jenazah yang ditemukan dan nantinya akan dilakukan proses evakuasi.

Tidak hanya bagian tubuh penumpang yang ditemukan, tim SAR juga telah mengumpulkan 40 kantong berisi serpihan kecil pesawat dan 33 potongan besar badan pesawat.

Selain itu, flight data recorder (FDR), bagian kotak hitam pesawat, juga telah ditemukan dan dievakuasi pada Selasa (12/1/2021).

Mengenai data korban atau penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi total 12 orang.

Baca juga: Hari Ketujuh, Berikut Update Perkembangan Pencarian Sriwijaya Air SJ 182

5. Gempa bumi di Sulawesi Barat

bencana gempa di SulbarKOMPAS.COM/HENDRA CIPTO bencana gempa di Sulbar

Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dan sekitarnya pada Jumat (15/1/2021) sekitar 01.28 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, pusat gempa berada di 6 kilometer timur laut Majene. Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer.

BMKG juga menyebut, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.

Getaran Terasa di 2 Kabupaten di Kalimantan Selatan.

Baca juga: Gempa Majene Magnitudo 6,2, Ini Hasil Monitoring dan Analisis BMKG

Sebelumnya, pada Kamis (14/1/2021) sekitar 13.35 WIB, Majene juga diguncang gempa dengan kekuatan magnitudo 5,9.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat Darno Majid mengungkapkan, hingga saat ini ada 42 warga yang meninggal akibat gempa yang berpusat di Kabupaten Majene.

"Dari gempa yang sangat luar biasa yang berdampak kepada dua Kabupaten yang terdekat yaitu di Kabupaten Majene dan Kota Mamuju," kata Darno.

Baca juga: Gempa Majene, 10 Titik Pengungsian, dan Potensi Tsunami...

Saat ini, kata Darno, BPBD belum mendapatkan data pasti terkait jumlah warga yang mengungsi di dua kabupaten tersebut.

Namun diperkirakan ada 15.000 warga yang sudah mengungsi ke beberapa kawasan pegunungan yang ada di Mamuju.

"Pengungsi ini tersebar di beberapa daerah di pegunungan. Ada di depan rujab (rumah jabatan), kemudian ada pengungsi di bukit," imbuhnya.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

6. Kasus Covid-19 semakin menanjak

Warga melintas di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di Petamburan, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Mural tersebut dibuat untuk mengingatkan masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas karena masih tingginya angka kasus COVID-19 secara nasional. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.ANTARA FOTO/Aprillio Akbar Warga melintas di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus Corona di Petamburan, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Mural tersebut dibuat untuk mengingatkan masyarakat agar menerapkan protokol kesehatan saat beraktivitas karena masih tingginya angka kasus COVID-19 secara nasional. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

Pandemi Covid-19 sudah berlangsung 10 bulan di Indonesia, tetapi jumlah pasien yang terjangkit Covid-19 masih terus bertambah.

Berdasarkan data yang dihimpun pemerintah hingga Jumat (15/1/2021), ada penambahan 12.818 kasus baru Covid-19 dalam kurun waktu 24 jam terakhir. Ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi.

Penambahan itu menyebabkan jumlah total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 882.418 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Sinovac, Apa Maksudnya dan Berlaku sampai Kapan?

Meski terjadi penambahan kasus baru positif Covid-19, pemerintah juga melaporkan terdapat penambahan pasien sembuh dari Covid-19.

Dalam data yang sama, ada penambahan 7.491 pasien Covid-19 yang sembuh.

Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?

Sumber: KOMPAS.com/Sukabumi Budiyanto, Deti Mega Purnamasari | Editor: Aprillia Ika, Abba Gabrillin, Krisiandi)

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dibuka Dua Hari Lagi, Berikut Syarat dan Prosedur Pendaftaran UTBK-SNBT 2024

Dibuka Dua Hari Lagi, Berikut Syarat dan Prosedur Pendaftaran UTBK-SNBT 2024

Tren
Profil Soenarko, Eks Danjen Kopassus Pimpin Demo Pilpres 2024 di KPU

Profil Soenarko, Eks Danjen Kopassus Pimpin Demo Pilpres 2024 di KPU

Tren
Benarkah Soundtrack Serial 'Avatar The Last Airbender' Terinspirasi dari Tari Kecak Indonesia?

Benarkah Soundtrack Serial "Avatar The Last Airbender" Terinspirasi dari Tari Kecak Indonesia?

Tren
Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Tren
Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Tren
Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Tren
Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Update Hasil Sementara Rekapitulasi Pilpres 2024, Dominasi Prabowo-Gibran di 35 Provinsi

Tren
Komeng Terpilih Jadi Anggota DPD Dapil Jabar, Berapa Gajinya?

Komeng Terpilih Jadi Anggota DPD Dapil Jabar, Berapa Gajinya?

Tren
7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

7 Makanan yang Bisa Membuat Awet Muda, Apa Saja?

Tren
Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Ciri-ciri Kista Ovarium, Termasuk Kembung dan Sering Buang Air

Tren
Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Menjadi Ikan Termahal di AS, Elver Berharga Hampir Rp 31 Juta Per 453 Gram

Tren
Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Spesies Manusia Hampir Punah akibat Perubahan Iklim Ekstrem 900.000 Tahun Lalu

Tren
Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Ini Syarat Pekerja yang Berhak Mendapat THR, Apa Saja?

Tren
Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Resmi, Ini Rincian Tarif Listrik PLN yang Berlaku per 1 April 2024

Tren
Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Cara Menghitung THR Karyawan Tetap, Pegawai Kontrak, dan Pekerja Lepas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com