Vaksin Sinovac dinilai telah memiliki mutu standar yang berlaku dalam proses pembuatan vaksin.
Melalui uji klinis yang telah dilakukan di sejumlah negara, CoronaVac yang dibuat dari virus SARS-CoV-2 nonaktif ini bekerja dengan cara memicu respons kekebalan tubuh dengan cepat.
Meskipun seperti dikutip dari Kontan, Senin (7/12/2020), antibodi yang dihasilkan oleh vaksin ini di dalam tubuh tidak lebih banyak dari antibodi yang berhasil terbentuk pada orang yang telah pulih dari Covid-19.
Ini berdasarkan publikasi Sinovac pada 18 November 2020 terkait dengan hasil uji klinis mereka.
Meski tidak sebanyak itu, akan tetapi antibodi yang dihasilkan dengan vaksinasi menggunakan vaksin ini disebut sudah cukup, berdasarkan studi praklinis yang dilakukan terhadap kera.
4. Memiliki kemanfaatan yang lebih besar dari risiko
Berdasarkan pada kajian data klinis, non-klinis obat untuk indikasi yang diajukan, vaksin Sinovac dinilai memiliki kemanfaatan yang lebih besar dari risiko.
Sebelumnya Ketua Tim Uji Klinis Vaksin Covid-19 Sinovac di Indonesia, Prof Kusnadi mengatakan vaksin dapat dikatakan aman, karena tidak terjadi hal-hal yang merugikan pada relawan yang menerima vaksinasi.
Baca juga: [HOAKS] Vaksin Sinovac untuk Kelinci Percobaan, Mengandung Boraks dan Formalin
Efek samping ditemukan namun dalam skala kecil dan tingkat ringan pada sebagian sukarelawan.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com (22/7/2020), Manajer Lapangan Tim Penelitian uji klinis vase 3 vaksin Sinovac, dr Eddy Fadliana menyebut efek samping yang ditemukan misalnya berupa nyeri di tempat suntikan (20-25 persen relawan).
"Fase satu dan fase dua menunjukkan tingkat keamanan cukup tinggi. Pada fase satu dan dua tidak timbul demam, hanya reaksi lokal nyeri di tempat suntikan tadi," kata Eddy.
5. Belum ada pengobatan Covid-19 yang disetujui
Belum adanya obat Covid-19 yang manjur dan disetujui oleh institusi yang berwenang menjadikan vaksin menjadi salah satu upaya untuk meredakan pandemi.
"Belum ada alternatif pengobatan atau penatalaksanaan yang memadai dan disetujui untuk diagnosa, pencegahan, atau pengobatan penytakit penyebab kondisi kedaruratan masyarakat," uja Penny.
Baca juga: Ahli: Efikasi Vaksin Covid-19 Berbeda-beda, Masyarakat Jangan Khawatir
Seperti telah dilaporkan, pada uji klinik fase 3 di Bandung menunjukkan bahwa tingkat efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen.