KOMPAS.com - Hari ini, 166 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 8 Januari 1855, Pangeran Diponegoro meninggal dunia di Makassar.
Pria kelahiran Yogyakarta, 11 November 1785 tersebut meninggal pada usia 69 tahun.
Sejarah mencatat, Pangeran Diponegoro atau Pangeran Harya Dipanegara ini telah berjibaku memimpin Perang Diponegoro atau Perang Jawa pada periode 1825-1830 melawan Hindia Belanda.
Kini, perjuangannya dalam memerdekakan Indonesia masih dikenang dan diilhami tauladannya bagi masyarakat Indonesia.
Baca juga: Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Bagaimana Prosedurnya?
Lantas, bagaimana kisah hidup Pangeran Diponegoro di masa lalu?
Dilansir dari Kompas.com (17/6/2020), Pangeran Diponegoro memiliki nama kecil yakni Bendara Raden Mas Mustahar.
Ia merupakan putra Gusti Raden Mas Suraja (Sultan Hamekubuwana III), raja Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, dengan RA Mangkorowati.
Dalam buku Sejarah Singkat Diponegoro (2019) karya Wardiman Djojonegoro, Bendara Raden Mas Mustahar (7) dipindah dari Keputren (tempat kaum perempuan dan para garwa raja) di dalam keraton menuju Tegalrejo.
Ia dibimbing oleh pejuang wanita berpengalaman, taat beragama, serta berkemauan baja.
Baca juga: Sepak Terjang Ruhana Kuddus, Penerima Gelar Pahlawan Nasional 2019
Ketika berusia 18 tahun, nama Bendara Raden Mas Mustahar berubah menjadi Bendara Raden Mas Antawirya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan