Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah pesan beredar di aplikasi WhatsApp menyebutkan bahwa aplikasi Peduli Lindungi yang dibuat pemerintah rawan phishing dan malware.
Phishing merupakan salah satu penipuan lewat internet untuk mencuri data-data pribadi, sementara malware adalah perangkat lunas yang dirancang untuk menyebabkan kerusakan pada komputer, server, atau jaringan komputer.
Pesan tersebut melarang penerima membuka aplikasi Peduli Lindungi, dikarenakan rawan pencurian data HP, terlebih yang berhubungan dengan mobile banking.
Baca juga: Penerima Vaksin Covid-19 Gratis Dapat Dilihat di Link Peduli Lindungi, Ini Cara Mengeceknya...
Di dalam pesannya juga disertakan sebuah link, dengan terdapat kata "Aplikasi Edukasi Corona Kemenkominfo Rawan Phishing, Malware".
Sementara itu, terdapat beberapa penerima pesan tersebut yang menanyakan kebenaran dari informasinya, salah satunya melalui media sosial Twitter yang ditujukan ke akun Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), @kemkominfo.
Berikut salah satunya:
"pedulilindungi.id/cek-nik Link diatas masuk malware/pishing? Isi NIK ada yg kesedot saldonya? Mohon klarifikasinya," tulis salah satu akun.
Baca juga: Hacker asal Sleman Raup Rp 31,5 Miliar dengan Meretas Perusahaan di AS
Baca juga: [Hoaks] Ratusan Lowongan Kerja untuk SMP dan SMA di Transjakarta
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan bahwa informasi yang menyebutkan bahwa aplikasi Peduli Lindungi rawan phishing dan malware tidak benar atau hoaks.
Dilansir dari laman resmi Kominfo, aplikasi Peduli Lindungi disebutkan sangat aman dari phishing dan malware.
Aplikasi Peduli Lindungi dapat diunduh melalui App Store dan PlayStore.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan