Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Patung Merlion di Madiun, Ini Penjelasannya...

Kompas.com - 01/01/2021, 20:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah unggahan terkait keberadaan Patung Merlion ala Singapura di Kota Madiun, Jawa Timur ramai di media sosial, Jumat (1/1/2021).

Bahkan kata "Madiun" sempat menjadi trending topic di media sosial Twitter, Jumat (1/1/2021) siang.

Keberadaan Patung Merlion di "Kota Brem" tersebut mendapatkan beragam reaksi dari netizen. 

Baca juga: Ramai Digunakan, Bagaimana Cara Membuat Top Nine 2020 di Instagram?

Mayoritas dari mereka mempertanyakan mengapa ikon-ikon yang dibangun di kota itu justru tidak mencerminkan kebudayaan asli masyarakat setempat, sebaliknya malah meniru apa yang sudah ada di negara lain.

Salah satunya disampaikan oleh akun @arif_fal97.

"Sangat tidak mencerminkan madiun.... kotanya tidak mempunyai ciri khas, cuma niru2 doang.... Basi," tulisnya saat mengomentari unggahan akun lain.

Baca juga: Ramai soal Kencing Hitam Disebut sebagai Sebab Kematian Seseorang, Apa Itu?

Komentar yang kurang lebih sama juga disampaikan oleh pemilik akun @siscadianita.

Ia tidak setuju mengapa bangunan semacam ini harus mendapatkan peresmian secara khusus.

"Kalopun memang ada, ya ga perlu pake acara peresmian juga sih. Kesannya patung itu adalah hal yang grande yang merujuk pada salah satu ikon kota Madiun. Itu yang saya kurang setuju," tulis dia.

Baca juga: Ramai soal Kartu Prakerja Gelombang 12 Dibuka pada Januari 2021, Benarkah?

Kendati demikian, ada pula yang mengapresiasi keberadaan Patung Merlion tersebut.

Salah satunya diunggah oleh akun @magetanbanget.

"Gak usah jauh-jauh ke Singapura di Madiun juga ada Patung Merlion," tulisnya.

Baca juga: Ramai soal Pengangkatan Guru Tidak Lagi Melalui Seleksi CPNS Mulai 2021, Benarkah?

Penjelasan pihak terkait

Saat dikonfirmasi terkait pembangunan Patung Merlion tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Madiun, Suwarno menjelaskan, pembangunan yang dilakukan di Kota Madiun, terutama terkait dengan Patung Merlion tersebut memang dilakukan Pemkot untuk tujuan peningkatan perokonomian masyarakat Madiun di tengah pandemi Covid-19.

"Tujuan utama dari pembuatan patung-patung) ini untuk menghidupkan UMKM di tengah Covid-19 agar perkenomian cepat pulih," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (1/1/2021).

Lokasi Patung Merlion tersebut, imbuhnya berada di Taman Sumber Umis yang terletak di Jalan Pahlawan.

"Untuk menarik wisatawan, Pemkot harus membuat destinasi wisata buatan di sekitar Pahlawan Street Centre. Sekitar (jalan) Pahlawan merupakan pusat perbelanjaan sehingga di depannya harus ada tempat untuk UMKM. Dengan demikian masyarakat akan semakin tertarik untuk ke lokasi ini," jelas dia.

Baca juga: Ramai soal Parfum Mobil Bikin Pusing, Kok Bisa?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pemerintah Kota Madiun (@pemkotmadiun_)

 

Pendirian ikon lain

Selain patung replika Kabah yang sudah ada sebelumnya dan Patung Merlion yang baru saja diresmikan, Suwarno menyebut Pemkot masih akan mendirikan sejumlah ikon lain.

"Saat ini baru ada patung dan miniatur Kabah. Tahun depan direncanakan menara Eifel dan 7 simbol negara-negara luar," jelasnya.

Namun, ia juga menegaskan, Pemkot Madiun bukannya melupakan ikon-ikon yang mencerminkan karakteristik wilayahnya.

Baca juga: Ramai di Media Sosial, Bolehkah Beberapa Anggota Keluarga dalam 1 KK Menerima BLT UMKM?

Selama ini, Kota Madiun sudah memiliki monumen atau patung yang memang menjadi simbol Kota Pendekar itu.

"Pemkot sudah membangun ikon Madiun seperti Tugu Pendekar (yang) merupakaan ciri khas Kota Madiun, di beberapa lokasi," jelas dia.

Pun dalam waktu ke depan, pembangunan ikon yang mencerminkan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat akan dilakukan dan sudah ada dalam daftar perencanaan.

"Betul, ikon Kota Madiun tetap dibuat. Tahun ini ada bangun Tugu Garuda Pancasila. Kalau Patung Garuda (lokasinya) depan Polres, sehingga tempatnya lebih strategis," ungkap Suwarno.

Baca juga: Ramai soal Surat Rapid Test Palsu, Ini Kata Epidemiolog...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
'Streaming' Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

"Streaming" Situs Ilegal Bisa Kena Retas, Curi Data, dan Isi Rekening

Tren
Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Kata Media Asing soal Penetapan Prabowo sebagai Presiden Terpilih, Menyoroti Niat Menyatukan Elite Politik

Tren
Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Jokowi Batal Hadiri Pemberian Satyalancana untuk Gibran dan Bobby, Ini Penyebabnya

Tren
Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Berapa Jarak Ideal Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Dokter Ingatkan Kerokan pada Anak Bisa Berbahaya, Begini Alternatif Amannya

Tren
11 Buah dan Sayuran Berikut Bisa Memperpanjang Umur, Termasuk Alpukat

11 Buah dan Sayuran Berikut Bisa Memperpanjang Umur, Termasuk Alpukat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com