KOMPAS.com - Pemerintah Jepang mengonfirmasi temuan kasus varian baru virus corona. Varian baru tersebut serupa dengan yang pertama kali dilaporkan di Afrika Selatan.
Sebelumnya, otoritas Jepang juga telah mengidentifikasi kasus varian lain dari virus corona yang menyebar dengan cepat di Inggris.
Melansir Japan Times, kasus dari varian baru Afsel tersebut teridentifikasi pada Senin (28/12/2020).
Kasus varian baru virus corona Afsel menginfeksi seorang wanita berusia 30-an tahun yang tiba di Jepang pada 19 Desember 2020.
Keberadaan varian baru virus corona Afsel ini terindentifikasi setelah pemerintah Jepang melarang masuknya warga asing bukan penduduk, menyusul penemuan mutasi virus Inggris di negaranya.
Baca juga: Warga Asing Dilarang Masuk Jepang Sampai Akhir Januari 2021
Diberitakan Reuters, Selasa (29/12/2020), pemerintah Jepang pun kini meningkatkan kewaspadaan usai penemuan kasus varian baru virus corona yang menyebar di Afsel tersebut.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengingatkan penularan virus corona tidak mengenal adanya libur.
"Virus tidak mengenali liburan akhir tahun atau tahun baru. Saya meminta setiap menteri untuk meningkatkan rasa urgensi dan melakukan tindakan secara tuntas," kata Suga.
Sementara itu, otoritas kesehatan Afsel mengatakan varian baru yang menyebar di wilayahnya mungkin menjadi penyebab lonjakan infeksi yang baru-baru ini terjadi.
Baca juga: Ancaman Varian Baru Virus Corona, Garuda Indonesia Pantau Perkembangan Rute Internasional
Sebagai tambahan informasi, Jepang menghadapi gelombang ketiga infeksi virus corona baru, dengan kasus harian mencapai rekor pada Sabtu (26/12/2020) dengan 3.881 kasus.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan