Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASi] Konsumsi Kuning Telur Mentah Diklaim Bisa Cerdaskan Anak

Kompas.com - 28/12/2020, 10:05 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Sebuah video yang menginformasikan tentang manfaat kuning telur mentah bagi kecerdasan dan tumbuh kembang anak beredar di media sosial.

Narasi pada video itu menyebutkan, kuning telur mentah bisa mencerdaskan, mempercepat pertumbuhan gigi, memperkuat anak-anak, dan memberi manfaat lain.

Klaim itu dibantah oleh ahli.

Konsumsi telur mentah pada balita berisiko menyebabkan infeksi karena kandungan  bakteri yang terdapat dalam telur.

Narasi yang beredar

Akun TikTok @s4bena-sabb4 mengunggah sebuah video pendek dengan narasi yang menyebut beragam manfaat yang bisa diperoleh dari memberikan kuning telur mentah kepada anak-anak.

Unggahan itu kemudian diunggah ulang oleh akun Instagram @tante_rempong_official pada Kamis (24/12/2020).

Pembuat video, dalam keterangan unggahannya, menuliskan, ada sejumlah manfaat yang bisa diperoleh dengan memberikan kuning telur mentah kepada anak-anak.

"resepku supaya bayi sehat kuat jenius cepet numbuh giigi cepet jalan dan banyak kepintaran," tulisnya.

Tangkapan layar video seorang perempuan berikan campuran kuning telur mentah dan susu formula pada anak dan disebut bisa mencerdaskan.Instagram/@tante_rempong_official Tangkapan layar video seorang perempuan berikan campuran kuning telur mentah dan susu formula pada anak dan disebut bisa mencerdaskan.

Pengunggah juga menyelipkan sejumlah narasi yang pada intinya menjelaskan manfaat, ragam kuning telur yang bisa dipakai, juga cara penyajan atau pemberiannya.

"Rahasia anak jadi jenius cerdas pintar dan kuat!! Kuning telor (bisa telor ayam kampung.. omega.. puyuh) mentah masukkan ke dotnya kasih air panas, aduk aduk tambahkan susu formulanya, aduk-aduk lg trus tambahin air dingin," demikian narasi si pembuat video.

Pada video itu, seorang anak yang tengah berada di atas baby walker meminum ramuan susu dan kuning telur mentah yang diberikan kepadanya.

Konfirmasi ahli

Dokter spesialis kesehatan anak dari RSIA Sam Marie Basra, Duren Sawit, Jakarta Timur, dr. Cut Nurul Hafifah, Sp.A menegaskan, telur mentah tidak boleh diberikan kepada anak karena  berisiko menimbulkan infeksi.

"Telur ayam mentah tidak boleh diberikan pada anak di bawah usia 5 tahun, karena kekebalan tubuhnya belum matang. Ada risiko infeksi salmonella dari telur yang terkontaminasi," kata Cut saat dihubungi Kompas.com, Minggu (27/12/2020).

Ada sejumlah gangguan kesehatan yang bisa terjadi jika infeksi bakteri ini benar terjadi pada anak.

"Gejalanya terutama di saluran cerna, muntah, dan diare hebat," kata Cut Nurul.

Mengutip informasi dari laman CDC, tidak hanya anak di bawah 5 tahun yang rentan terhadap risiko infeksi salmonella, tetapi juga orang berusia di atas 65 tahun, dan mereka yang memiliki kekebalan tubuh yang lemah.

Gejala akan segera muncul 6 jam setelah konsumsi. Gejala-gejala itu selain muntah dan diare, juga bisa berupa demam dan kram perut.

Seseorang yang terinfeksi salmonella bisa mengalami sakit selama 4-7 hari, bahkan di antaranya ada yang harus dirawat di rumah sakit.

Bakteri ini perlu diwaspadai karena dibawa oleh unggas dan bisa mencemari bagian dalam telur sebelum cangkang kerasnya terbentuk.

Tidak hanya bagian dalamnya, cangkang telur juga bisa terkontaminasi bakteri yang sama akibat kotoran unggas atau area tempat telur diletakkan.

Namun, risiko infeksi ini dapat diminimalisasi dengan beberapa cara.

Misalnya, dengan membeli dan menggunakan telur yang dipasteurisasi, menyimpan telur pada suhu 4 derajat celcius, juga tidak mengonsumsi telur yang cangkangnya retak atau dalamnya kotor.

Cara lain adalah mengolah atau memasaknya dengan cara yang benar, yakni di suhu 71 derajat celcius atau lebih tinggi hingga semua bagian telur, baik putih maupun kuningnya mengeras.

Jika ingin mengonsumsi olahan telur setengah matang atau mentah, atau menu makanan yang mengandung telur dengan tingkat kematangan itu, pastikan telur yang digunakan adalah telur yang dipasteurisasi.

Telur yang sudah dimasak juga sebaiknya segera dikonsumsi. Jangan simpan telur yang sudah dimasak pada suhu kamar lebih dari 2 jam.

Faktor yang memengaruhi kecerdasan anak

Untuk kecerdasan anak-anak, dr. Cut Nurul menjelasan, tidak hanya faktor makanan atau satu jenis makanan saja.

Ada 3 faktor yang memengaruhi tingkat kecerdasan anak.

"Ada 3 faktor untuk anak cerdas yakni nutrisi yang baik, genetik, dan faktor lingkungan (misal stimulasi yang tepat)," jelas Cut Nurul.

Nutrisi yang baik, artinya, seorang anak menerima asupan makanan dan minuman yang mengandung beragam nutrisi yang dibutuhkan, bukan hanya salah satunya.

"Nutrisi yang dimaksud adalah pemenuhan karbohidrat, lemak, protein, dan zat mikro yang tepat, tentunya dengan memerhatikan food safety," papar dia.

"Semua komponen nutrisi itu bersinergi. There is no one special food to prevent or cure all disease," kata Cut Nurul.

Sementara, untuk faktor genetik, dokter lulusan dari Universitas Indonesia ini, menyebutkan, hanya berperan 10 persen saja.

"Genetik hanya berperan sekitar 10 persen pada 2 tahun pertama kehidupan," jelas dia.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang menyebut kuning telur mentah dapat mendatangkan beragam manfaat bagi anak adalah tidak tepat.

Dokter spesialis anak menegaskan, konsumsi telur mentah kepada anak di bawah usia 5 tahun berisiko menyebabkan infeksi Salmonella, bakteri yang terkandung dalam telur mentah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com