Selain Riyanto, dua korban lain akibat ledakan di depan Gereja Eben Haezar luka-luka.
Para pengurus gereja lalu mencurigai sebuah tas tanpa pemilik yang masih tergeletak di dalam gereja.
Menurut Steven, tas tersebut lalu dilempar ke selokan yang sama.
Kurang dari lima menit kemudian terjadi ledakan lagi, namun ledakan kedua ini lebih kecil kekuatannya dibanding ledakan pertama.
Kepergian Riyanto itu pun terus dikenang hingga saat ini.
Baca juga: Mengenang 11 Tahun Meninggalnya Mbah Surip Tak Gendong
Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur bahkan menyebut Riyanto sebagai umat beragama yang kaya nilai kemanusiaan.
"Riyanto telah menunjukkah diri sebagai umat beragama yang kaya nilai kemanusiaan. Semoga dia mendapatkan imbalan sesuai pengorbanannya," kata Gus Dur, dikutup dari laman resmi NU.
Namanya juga dijadikan sebagai nama jalan di Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, dikutip dari Harian Kompas, 30 Januari 2015.
Pemerintah Kota Mojokerto juga membangun gapura megah di Jalan Riyanto itu.
Baca juga: Mengenang Legenda Bulu Tangkis Indonesia Johan Wahyudi...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.