Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 24 Desember: 78,9 Juta Kasus | Perkembangan Varian Baru di Inggris

Kompas.com - 24/12/2020, 08:59 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Jumlah kasus virus corona di dunia masih terus menunjukkan peningkatan hingga saat ini.

Hingga Kamis (24/12/2020) pagi, melansir data Worldometers, tercatat ada 78.959.324 kasus Covid-19.

Dari angka itu, 1.735.328 orang meninggal dunia dan 55.501.830 orang sembuh.

Berikut ini 10 negara dengan kasus terbanyak di dunia:

  1. Amerika Serikat: 18.859.648 kasus, 333.383 orang meninggal dunia, dan 11.056.239 orang sembuh
  2. India: 10.123.544 kasus, 146.778 orang meninggal dunia, dan 9.692.061 orang sembuh
  3. Brazil: 7.665.517 kasus, 189.220 orang meninggal dunia, dan 6.354.972 orang sembuh
  4. Rusia: 2.933.753 kasus, 52.461 orang meninggal dunia, dan 2.343.967 orang sembuh
  5. Perancis: 2.505.875 kasus, 61.978 orang meninggal dunia, dan 187.272 orang sembuh
  6. Inggris: 2.149.551 kasus, 69.051 orang meninggal dunia
  7. Turki: 2.082.610 kasus, 18.861 orang meninggal dunia, dan 1.901.307 orang sembuh
  8. Italia: 1.991.278 kasus, 70.395 orang meninggal dunia, 1.322.067 orang sembuh
  9. Spanyol: 1.847.874 kasus, 49.698 orang meninggal dunia
  10. Jerman: 1.587.908 kasus, 29.127 orang meninggal dunia, dan 1.136.700 orang sembuh.

Baca juga: Singapura Identifikasi Kasus dengan Varian Baru Virus Corona seperti di Inggris

Bagaimana perkembangan virus corona di sejumlah negara? Berikut beberapa di antaranya dirangkum dari CNN:

Inggris

Otoritas Kesehatan Inggris telah medeteksi dua kasus varian baru Covid-19 yang awalnya diidentifikasi di Afrika Selatan.

Hal tersebut dikatakan Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, Rabu (23/12/2020).

"Varian baru ini sangat memprihatinkan karena lebih dapat ditularkan dan tampaknya telah bermutasi lebih jauh daripada varian baru yang telah ditemukan di Inggris," kata Hancock.

Dua kasus varian baru ini adalah kasus yang terdeteksi dari kasus seseorang yang melakukan perjalanan ke Afrika Selatan.

Terkait kasus ini, Inggris telah mengumumkan adanya pembatasan bagi pelancong dari Afrika Selatan yang baru saja tiba di Inggris untuk dikarantina selama 15 hari.

"Tindakan ini bersifat sementara sementara kami menyelidiki lebih lanjut jenis baru ini yang akan segera dianalisis di Porton Down," kata Hancock.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Ditemukan di Afrika Selatan, Diduga Picu Gelombang Kedua Covid-19

Amerika Serikat

Ilustrasi: seroang perempuan mengenakan masker di Manhattan, New York, AS.Shutterstock/Ivan Marc Ilustrasi: seroang perempuan mengenakan masker di Manhattan, New York, AS.
Perusahaan farmasi Merck & Co menandatangani kesepakatan senilai 356 juta dollar AS untuk memasok obat yang tengah mereka teliti.

Dikutip dari CNN, perusahaan itu tengah mengembangkan obat dengan merek MK-7110 yang digunakan untuk merawat pasien yang sakit parah atau kritis.

Kesepakatan pendanaan ini ditujukan untuk meminta Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan pengiriman hingga 100.000 dosis pada 30 Juni 2021.

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS) menyebutkan, meskipun penelitian masih berlangsung, data sementara menunjukkan pasien yang mendapat dosis tunggal, 60 persen lebih mungkin pulih dibandingkan mereka yang menerima plasebo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com