Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Tsunami Rawan Terjadi di Bulan Desember?

Kompas.com - 23/12/2020, 15:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia sebagai negara kepulauan yang dikelilingi oleh lautan dan secara geografis juga dilintasi oleh Cincin Api Pasifik, membuatnya rentan terhadap sejumlah bencana alam mulai dari gempa bumi, gunung meletus, hingga tsunami.

Berbicara soal tsunami, sejumlah daerah di Indonesia pernah diterjang tsunami beberapa kali, di antaranya yakni tsunami Aceh (2004), tsunami Palu (2018), dan tsunami Selat Sunda (2018).

Dua dari tiga tsunami tersebut terjadi di bulan Desember.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami yang Senyap di Mentawai

 

Tsunami Aceh pada 16 Desember 2004 dan Tsunami Banten pada 22 Desember 2020.

Tidak hanya itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono juga pernah mengunggah di Twitter pribadinya bahwa ada 12 kejadian tsunami destruktif di Indonesia yang tercatat terjadi di bulan Desember.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tsunami Terjang Pantai Banten hingga Lampung, 437 Orang Meninggal

Baca juga: Ramai soal Riset ITB, Berikut Tanda dan Hal-hal yang Perlu Dilakukan Saat Terjadi Tsunami...

Oleh karena itu, tidak heran jika kemudian ada masyarakat yang mengkait-kaitkan antara bulan Desember sebagai waktu potensial terjadinya tsunami.

Salah satunya disampaikan akun @cupexpert.

"Antara tgl 20 Desember sampai tahun baru biasanya bukan suka cita yang dirasakan dengan cara pergi liburan atau bersenang-senang. Tapi ini tanggal kewaspadaan dan kengerian karena bencana tsunami Aceh sampai Banten terjadi pada tanggal sekarang2 ini," tulis dia.

Baca juga: Menilik NYIA, Bandara Pertama yang Diklaim Tahan Gempa dan Tsunami

Namun, benarkah Desember menjadi waktu potensial terjadinya tsunami?

Data tsunami

Foto : Saat para penyelam membentang bendera Merah Putih di patahan tsunami tahun 1992 teluk Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Senin (17/8/2020). Dokumen Maumere Diver Community Foto : Saat para penyelam membentang bendera Merah Putih di patahan tsunami tahun 1992 teluk Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Senin (17/8/2020). 

Saat dikonfirmasi terkait anggapan tersebut, Daryono tidak membenarkan sekaligus tidak menyalahkannya.

Dari data yang ia miliki, memang Desember menjadi salah satu bulan di mana tsunami paling banyak terjadi dibandingkan dengan kejadian di bulan lainnya.

"Jika kita mencermati catatan sejarah kejadian tsunami di Indonesia dari katalog tsunami, sebanyak 114 kejadian tsunami yang dikompilasi berdasarkan bulan kejadiannya, maka diperoleh jumlah kejadian tsunami untuk masing-masing bulan dalam setahun," kata Daryono, Rabu (23/12/2020).

Baca juga: Viral Megathrust Sulawesi Sebabkan Gempa dan Tsunami Besar, Ini Penjelasannya

Berikut ini data selengkapnya:

  1. Januari = 11 kali tsunami
  2. Februari = 12 kali tsunami
  3. Maret = 11 kali tsunami
  4. April = 8 kali tsunami
  5. Mei = 6 kali tsunami
  6. Juni = 4 kali tsunami
  7. Juli = 8 kali tsunami
  8. Agustus = 9 kali tsunami
  9. September = 12 kali tsunami
  10. Oktober = 8 kali tsunami
  11. November = 12 kali tsunami
  12. Desember =12 kali tsunami

Baca juga: Viral, Fenomena Awan Tsunami di Kepulauan Selayar, Ini Penjelasannya

Daryono menggarisbawahi, jumlah kejadian tsunami yang tercatat dalam data di atas mungkin bukan jumlah yang mutlak, karena tidak menutup kemungkinan adanya kejadian tsunami lain yang tidak terdata.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Tren
Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Tren
Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Memahami Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN, Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Tren
LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

Tren
Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Tren
Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Tren
Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Tren
Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Tren
Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Tren
TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

Tren
5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

Tren
Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Tren
5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com