Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Baru Bukan dari Ahli Kesehatan, Epidemiolog: PR-nya Besar, Akan Semakin Berat

Kompas.com - 23/12/2020, 13:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Di antaranya seperti peningkatan cakupan testing dan tracing yang dinilai masih minim.

Vaksin bukan segala-galanya

Dicky berharap menteri kesehatan yang baru dapat meningkatan testing dan tracing dan tidak hanya bergantung pada proses vaksinasi. 

Hal itu bukan tanpa alasan, sebab Budi Gunadi Sadikin dikatakan Dicky, juga ikut berkecimpung dalam proses mendatangkan vaksin Covid-19.

Baca juga: Update Corona di Dunia 23 Desember: 78 Juta Kasus | Covid-19 Telah Mencapai Antartika!

Oleh karena itu, dia pun mengingatkan bahwa vaksin Covid-19 bukanlah satu-satunya jalan dalam menuntaskan pandemi.

"Ingat juga bahwa kegagalan dalam proses vaksinasi itu ada dan cukup besar menurut saya bila hal itu dipaksakan. Terlebih prakondisinya tidak terpenuhi," katanya.

Tugas lainnya yang harus segera diselesaikan, Dicky melanjutkan, yakni dalam hal melandaikan kurva, menurunkan angka reproduksi serendah mungkin dan meningkatkan cakupan tes.

Hanya saja, pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak bisa dikerjakan semudah membalikkan telapak tangan.

"Memerlukan waktu yang sedikit panjang, tidak bisa dalam waktu 1 bulan langsung tercapai seperti itu, perlu setidaknya beberapa bulan," jelasnya.

Saran terakhir Dicky, yaitu Indonesia harus memiliki program pengendalian pandemi secara komprehensif. Hal ini yang menurutnya belum dimiliki oleh Indonesia.

"Itu harus memenuhi termasuk dari tahapan jangka pendek, menengah dan panjangnya. Di situlah yang akan menjadi rujukan semua sektor, semua pemerintah daerah untuk mengendalikan pandemi ini," jelasnya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Jet Tabrak Pegunungan, 106 Orang Tewas

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com