Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
Ia mengakui bahwa dirinya memiliki riwayat pingsan.
"Saya mungkin pingsan enam kali dalam enam minggu terakhir. Itu biasa bagi saya," katanya dikutip AFP.
Dr Jesse Tucker, Direktur Medis Pengobatan Perawatan Kritis di CHI Memorial Hospital di Chattanooga mengatakan, vaksin dapat menyebabkan reaksi pingsan pada beberapa orang.
"Ini adalah reaksi yang bisa sangat sering terjadi terhadap vaksin atau suntikan apa pun," katanya dinukil dari AP.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan pingsan dapat dipicu oleh berbagai jenis prosedur medis. Faktanya, CDC telah menerima laporan tentang orang-orang yang pingsan setelah memperoleh vaksin.
Pingsan setelah mendapat vaksin paling sering dilaporkan setelah tiga vaksin diberikan kepada remaja, yakni HPV, MCV4, dan Tdap.
"Karena kandungan dari tiga vaksin itu berbeda, tetapi pingsan terjadi pada orang-orang yang divaksin (masing-masing oleh tiga vaksin itu), para ilmuwan menilai bahwa pingsan disebabkan proses vaksinasi dan bukan karena vaksin itu sendiri," tulis CDC.
Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, narasi di media sosial mengenai seorang perawat di Amerika Serikat pingsan usai disuntik vaksin Covid-19 tidak disertai konteks yang lengkap.
Perawat itu pingsan usai divaksin karena dia memiliki riwayat sering pingsan akibat respons vagal yang terlalu aktif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.