Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Belum Berakhir, Bagaimana Perekonomian Indonesia pada 2021?

Kompas.com - 18/12/2020, 10:06 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pandemi virus corona yang berlangsung sepanjang tahun 2020 ini tak hanya berdampak pada sektor kesehatan.

Dampak pandemi juga terjadi pada sektor ekonomi dunia dan banyak negara, termasuk Indonesia.

Indonesia resmi mengalami resesi setelah pertumbuhan minus pada dua kuartal secara berturut-turut.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3,49 persen pada kuartal III-2020.

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada periode Agustus 2020, jumlah pengangguran di Indonesia menunjukkan peningkatan sebanyak 2,67 juta orang.

Jumlah angkatan kerja di Indonesia yang menganggur menjadi sebesar 9,77 juta orang.

Baca juga: Kaleidoskop 2020: Penelitian soal Awal Mula Virus Corona di Berbagai Negara

Bagaimana prediksi perekonomian Indonesia pada 2021?

Pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Didik J. Rachbini mengatakan, seluruh kegiatan ekonomi pada tingkat global dan nasional mengalami kontraksi tak terhindarkan sepanjang 2020.

Penyebabnya adalah imbas dari pandemi Covid-19.

Didik mengatakan, pada tahun 2021, ia ragu perekonomian Indonesia akan tumbuh 4-5 persen seperti perkiraan pemerintah.

“Kondisi Covid yang masih tinggi saya ragu bisa tumbuh 4-5 persen. Prediksi saya sekitar 3 persen,” ujar Didik saat dihubungi Kompas.com, Kamis (17/12/2020).

Baca juga: Kaleidoskop 2020: 5 Kecelakaan Transportasi Air di Indonesia

Sementara itu, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menilai, perekonomian Indonesia tahun depan juga ditentukan oleh ditemukan atau tidaknya vaksin Covid-19.  

“Mulai dari ketersedian vaksin, biaya, hingga probabilitas efektivitas vaksin akan sangat memengaruhi perekonomian tahun depan,” ujar Nailul, saat dihubungi secara terpisah, Kamis (17/12/2020).

Ia berharap, tahun depan Indonesia sudah dapat memulai program vaksinasi gratis, merata, dan sesuai waktu.

Selain itu, vaksin yang dipakai juga diharapkan terbukti efektivitasnya.

Jika program vaksinasi gagal, maka juga akan berimbas pada perekonomian.

“Saya rasa tahun depan karena program vaksin belum terlalu berjalan efektif maka pertumbuhan ekonomi akan berada di level 1.3 persen hingga 2.41 persen,” ujar Nailul.

Baca juga: Kaleidoskop 2020: Kala Dunia Diuji oleh Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan, Terbaru Bobby Nasution

Tren
Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Benarkah Tidur di Kamar Tanpa Jendela Berakibat TBC? Ini Kata Dokter

Tren
Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com