Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Dunia 17 Desember: 74 Juta Kasus | Vaksinasi Covid-19 di Jerman

Kompas.com - 17/12/2020, 08:33 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Angka kasus virus corona di dunia terus bertambah. Penyebaran virus penyebab Covid-19 di banyak negara belum terkendali.

Hingga Kamis (17/12/2020) pagi, melansir data Worldometers, tercatat 74.458.287 kasus Covid-19 di dunia.

Dari angka itu, sebanyak 1.653.506 orang meninggal dunia, dan 52.236.820 orang dinyatakan sembuh.

Amerika Serikat masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia.

Berikut ini 10 negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia:

  1. Amerika Serikat: 17.351.893 kasus, 314.143 orang meninggal dunia, dan 10.138.476 orang sembuh
  2. India: 9.954.769 kasus, 144.487 orang meninggal dunia, dan 9.481.360 orang sembuh
  3. Brazil: 7.040.608 kasus, 183.735 orang meninggal dunia, dan 6.067.862 orang sembuh
  4. Rusia: 2.734.454 kasus, 48.564 orang meninggal dunia, dan 2.176.100 orang sembuh
  5. Perancis: 2.409.062 kasus, 59.361 orang meninggal dunia, dan 180.311 orang sembuh
  6. Turki: 1.928.165 kasus, 17.121 orang meninggal dunia, dan 1.691.113 orang sembuh
  7. Inggris: 1.913.277 kasus, 65.520 orang meninggal dunia
  8. Italia: 1.888.144 kasus, 66.537 orang meninggal dunia, dan 1.175.901 orang sembuh
  9. Spanyol: 1.782.566 kasus, 48.596 orang meninggal dunia
  10. Argentina: 1.510.203 kasus, 41.204 orang meninggal dunia, dan 1.344.300 orang sembuh.

Baca juga: WHO Kirim Tim Peneliti ke Wuhan untuk Selidiki Asal Mula Virus Corona

Bagaimana perkembangan virus corona di sejumlah negara? Berikut beberapa di antaranya:

Amerika Serikat

Dokter Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Dr. Anthony Fauci, Rabu (16/12/2020), mengatakan, ia berharap Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) akan mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat vaksin Covid-19 dari Moderna pada Kamis (17/12/2020).

Dr Anthony Fauci Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Amerika Serikat, saat berbicara di konferensi pers gugus tugas virus corona Gedung Putih, pada Kamis (19/11/2020).AP PHOTO/SUSAN WALSH Dr Anthony Fauci Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Amerika Serikat, saat berbicara di konferensi pers gugus tugas virus corona Gedung Putih, pada Kamis (19/11/2020).
"Besok, FDA berharap akan membuat keputusan mengenai apakah vaksin Moderna messenger RNA akan mendapatkan otorisasi penggunaan darurat atau tidak," kata Fauci dikutip dari CNN.

Fauci mengatakan, beberapa hari sebelumnya, sejumlah vaksin telah datang dan beberapa minggu ke depan jumlah tersebut diharapkan akan semakin bertambah.

“Kami berharap, dengan kombinasi Pfizer dan Moderna, jika Moderna mendapatkan EUA, saya harap saat Anda mencapai akhir Desember telah memiliki 40 juta dosis untuk 20 juta orang,” kata dia.

Fauci juga mengingatkan bahwa vaksin apa pun dapat memiliki potensi reaksi yang merugikan.

Penjelasan ini muncul setelah pejabat kesehatan di Alaska mengonfirmasi adanya pekerja kesehatan yang mengalami reaksi alergi merugikan dan saat ini dirawat dan sedang dalam masa pemulihan setelah disuntik vaksin Pfizer.

Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Ini Panduan Penerima Vaksin Pfizer-BioNTech

Chili

Institut Kesehatan Chili (ISP) telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Pfizer-BioNTech sebagai vaksin Covid-19.

Direktur Institut tersebut, Heriberto Garcia, menyebutnya sebagai momen bersejarah bagi Chili.

Otoritas Chili mengumumkan bahwa mereka akan memberikan vaksin pada kuartal pertama 2021.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com