Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Pandemi Covid-19 Bisa Sebabkan Kematian 168.000 Anak karena Kekurangan Gizi

Kompas.com - 15/12/2020, 17:29 WIB
Mela Arnani,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona yang terjadi turut berdampak besar pada perekonomian dunia.

Dikutip dari AP, Selasa (15/12/2020), kondisi ini memperburuk upaya sejumlah lembaga dalam melawan kekurangan gizi pada anak.

Menurut sebuah penelitian yang dirilis Senin (14/12/2020), pandemi virus corona berpotensi bisa membunuh 168.000 anak karena kelaparan dan kekurangan gizi sebelum terjadinya pemulihan global.

Studi tersebut dirilis Standing Together for Nutrition Consortium. Penelitian mengacu pada data ekonomi dan gizi yang dikumpulkan tahun ini, serta survei yang dilakukan para peneliti.

Pemimpin penelitian, Saskia Osendarp, memperkirakan adanya tambahan 11,9 juta anak yang akan menderita malnutrisi paling parah, termasuk stunting dan wasting.

Sebagian besar, ia mengatakan, berada di wilayah Asia Selatan dan sub-Sahara Afrika.

Baca juga: Peneliti Temukan Lampu LED yang Pancarkan Sinar UV, Diklaim Bisa Bunuh Virus Corona

"Wanita yang sedang hamil sekarang akan melahirkan anak-anak yang sudah kekurangan gizi saat lahir," ujar Osendarp yang juga Direktur Eksekutif Forum Nutrisi Mikro.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Aliansi Global untuk Peningkatan Gizi, Lawrence Haddad, mengungkapkan sebelum pandemi virus corona, perjuangan melawan malnutrisi telah menampakkan hasil.

Hal tersebut ditandai dengan jumlah anak kekurangan gizi mengalami penurunan. Akan tetapi, menurutnya pandemi seakan meruntuhkan hasil tersebut.

"Kemajuan sepuluh tahun, dihilangkan dalam 9-10 bulan," ujar dia.

Kembali ke 10 tahun lalu

Dikabarkan The Washington Post, dituliskan dalam penelitian bahwa sebelum pandemi Covid-19 jumlah anak stunting secara global menurun setiap tahunnya, dari 199,5 juta pada 2000 menjadi 144 juta pada 2019.

Sementara itu, jumlah anak yang menderita wasting mencapai 54 juta pada 2010 dan turun menjadi 47 juta pada 2019.

Baca juga: Update Corona Dunia 15 Desember: 73 Juta Kasus Infeksi | Kanada Mulai Vaksinasi

Akan tetapi, peneliti memperkirakan pandemi virus corona akan mengubah angka tersebut. Jumlah anak yang mengalami stunting dan wasting akan kembali sama seperti 10 tahun lalu.

Penelitian tersebut dirilis pada awal upaya selama setahun untuk mengumpulkan uang dalam mengatasi malnutrisi.

Pihak yang terlibat dalam konsorsium ini termasuk Bank Dunia, Program Pangan Dunia, UNICEF dan USAID, serta yayasan kesehatan swasta dan universitas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Penelitian Ungkap Sebagian Kota Besar di China Terancam Tenggelam pada 2120

Tren
LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

LINK Live Streaming Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Mulai Pukul 10.00 WIB

Tren
Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Ramai soal Lowker untuk Lansia, Praktisi Apresiasi sebagai Pemberdayaan Strategis dan Inklusif

Tren
Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal di Usia 96 Tahun

Tren
Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Benarkah Rupiah Melemah Bisa Menyebabkan Inflasi di Indonesia? Ini Kata Pakar

Tren
Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Daftar Sementara Atlet Indonesia yang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Sudah 17 Orang

Tren
Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Duduk Perkara TikToker Galihloss Ditangkap Polisi

Tren
TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

TPA Terbesar di India Kebakaran Selama 24 Jam, Keluarkan Asap Beracun

Tren
5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

5 Efek Samping Menahan Buang Air Kecil Terlalu Lama

Tren
Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Sup di Jepang Berumur 79 Tahun Tetap Nikmat dan Aman Dimakan, Apa Rahasianya?

Tren
5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

5 Pilihan Ikan Lokal Tinggi Omega 3, Makan Minimal 2 Porsi Seminggu

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Musim Kemarau Diprediksi Mundur Mei | Prakiraan Cuaca BMKG 23-24 April

[POPULER TREN] Musim Kemarau Diprediksi Mundur Mei | Prakiraan Cuaca BMKG 23-24 April

Tren
Magnum Indonesia Pastikan Produk Es Krimnya Aman Dikonsumsi

Magnum Indonesia Pastikan Produk Es Krimnya Aman Dikonsumsi

Tren
Amankah Bayi yang Baru Lahir Dipijat? Ini Penjelasan Dokter dan IDAI

Amankah Bayi yang Baru Lahir Dipijat? Ini Penjelasan Dokter dan IDAI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com