Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Stres pada Ibu Hamil Bisa Pengaruhi Perkembangan Otak Janin

Kompas.com - 15/12/2020, 07:27 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah penelitian yang diterbitkan JAMA Open Network mengungkapkan, stres yang dirasakan perempuan selama kehamilan dapat mempengaruhi perkembangan otak anak yang dikandungnya.

Kesimpulan ini didapat setelah peneliti melihat hasil dari dokumentasi pada pemindaian otak janin.

Janin dari ibu hamil dengan tingkat kecemasan lebih tinggi, cenderung mempunyai koneksi yang lebih lemah antara dua area otak yang terlibat dalam fungsi eksekutif dan kognitif lanjut.

Serta koneksi yang lebih kuat antara bagian-bagian otak yang terhubung dengan kontrol emosi dan perilaku.

Dampak stres pada ibu hamil

Penemuan ini memperkuat studi sebelumnya yang menemukan dampak langsung dari stres pada ibu hamil terhadap perkembangan bayinya di masa mendatang.

"Tingkat kecemasan, tampaknya mempunyai efek langsung pada cara otak janin dibentuk dan diatur dalam rahim," kata penulis studi yang memimpin Institut Pengembangan Otak di Children's National dai Washington D.C Catherine Limperopoulos seperti dikutip dari CNN Internasional, Sabtu (13/12/2020).

"Apa yang dialami ibu hamil, juga dialami bayi yang dikandungnya," lanjut dia.

Baca juga: Apakah Ibu Hamil yang Terinfeksi Bisa Tularkan Virus Corona ke Janinnya?

Stres membuat kelenjar pituitari dan adrenal membanjiri tubuh dengan hormon yang awalnya dimaksudkan untuk membantu diri menghindari bahaya.

Zat ini mencakup hormon kortisol, yang mempunyai kemampuan melewati penghalang plasenta antara ibu dan bayi.

Hubungan antara stres dan perkembangan otak janin sangat mengganggu bagi perempuan yang hamil selama pandemi, dikarenakan penelitian sebelumnya menemukan stres pada perempuan hamil di era pandemi meningkat dua kali lipat bahkan tiga kali lipat.

"Dan ada penelitian lain yang diterbitkan mengonfirmasi bahwa wanita hamil melaporkan tingkat stres yang sangat tinggi selama pandemi," ujarnya.

Dampak stres pada anak

Penelitian sebelumnya mengaitkan antara stres, kecemasan, dan depresi pada ibu hamil dengan masalah sosial, emosional, dan perilaku pada keturunan di usia yang lebih tua.

Studi klinis telah menemukan adanya defisit neurobehavioral seperti gangguan koordinasi motorik, reaktivitas emosional yang lebih tinggi, dan keterlambatan bahasa, pada anak yang lahir dari ibu yang mengalami stres.

Limperopoulos juga menerbitkan sebuah penelitian awal tahun ini yang menemukan bahwa tingkat stres yang tinggi selama kehamilan mengganggu biokimia otak bayi dan pertumbuhan hipokampus, area otak yang terlibat dalam pembentukan ingatan baru, yang juga terkait dengan pembelajaran dan emosi.

Dalam studi sebelumnya, ditemukan pula pola elektroensefalografi yang tidak biasa di lobus frontal anak-anak, bersama dengan perubahan pada materi putih yang bertanggung jawab untuk mengatur komunikasi antara berbagai bagian otak.

Baca juga: Link Memantau Update Penetapan NIP CPNS, Apa Proses Setelahnya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com