Pasalnya, angka tersebut lebih kecil dibandingkan janji pemerintah sebelumnya, yaitu sekitar 17 persen.
"Angka itu sangat kecil sehingga tidak berdampak signifikan terhadap harga. Pemerintah itu janjinya bukan 12,5 persen, tapi 17 persen," kata Tulus kepada Kompas.com, baru-baru ini.
Tulis mengaku kecewa dengan rendahnya kenaikan ini.
Baca juga: Selain Bikin Gemuk, Ini Mitos Keliru Seputar Rokok
Menurut dia, kenaikan ini juga tidak akan berdampak pada upaya pengendalian rokok di masyarakat, khususnya kalangan anak-anak.
Ia menuturkan, keputusan ini hanya menguntungkan industri rokok besar.
"Apa yang dilakukan pemerintah itu hanya mengikuti kemauan dari industri rokok, bukan upaya untuk mengendalikan rokok sendiri," jelas dia.
"Jadi dengan persentase itu, industri besar terlalu diuntungkan," lanjutnya.
Baca juga: Mengenal Beda Rokok dan Vape...