Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Mantan Diktator Irak, Saddam Hussein, Ditangkap

Kompas.com - 13/12/2020, 07:33 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 17 tahun yang lalu, tepatnya 13 Desember 2003, mantan Presiden Irak Saddam Hussein ditangkap oleh pasukan Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari History, Saddam Hussein selama sembilan bulan berada dalam persembunyiannya setelah dikudeta oleh AS yang melakukan invasi ke Irak pada 20 Maret 2003.

Invasi tersebut didasari atas tudingan AS kepada pemerintahan Saddam Hussein yang dianggap menyimpan senjata kimia.

Saddam Hussein ketika itu telah menguasasi Irak selama lebih dari 20 tahun dalam jabatannya sebagai presiden. Ia terkenal sebagai diktator.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 182 Jemaah Haji Indonesia Tewas pada Kecelakaan Pesawat di Sri Lanka

Sosok Saddam Hussein

Saddam lahir dari keluarga miskin di Tikrit, 100 mil dari Baghdad, pada 1937. Ia pindah ke Baghdad ketika usianya masih remaja.

Saddam kemudian bergabung dengan Partai Baath, partai yang membesarkan namanya pada 1957. Dia berpartisipasi dalam beberapa upaya kudeta di Irak, akhirnya, sang keponakan yang bernama Ahmed Hassan al-Bakr, berhasil menjadi Presiden Irak pada Juli 1968.

Hanya saja, Presiden al-Bakr dianggap sebagai boneka dari Saddam Hussein yang telah menduduki jabatan tertinggi di Partai Baath.

Sebelas tahun kemudian, Saddam Hussein mengambil alih kekuasaan, setelah al-Bakr mengundurkan diri pada 1969. Pada awal 1980-an, ia melibatkan Irak dalam perang selama delapan tahun dengan Iran.

Perang tersebut diperkirakan telah merenggut nyawa lebih dari satu juta jiwa, baik dari Irak maupun Iran.

Saddam Hussein diduga telah menggunakan agen saraf dan gas mustard pada tentara Iran selama konflik tersebut.

Lalu, dua tahun berselang, Irak kembali terlibat perang dengan Kuwait tepatnya pada 1990.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Jepang Mengebom Pearl Harbor

Dipukul mundur

Invasi tersebut dilatarbelakangi oleh minimnya akses laut yang dimiliki oleh Irak sehingga tidak bisa melakukan ekspor minyak secara optimal.

Padahal, Irak saat itu sangat bergantung pada ekspor minyak untuk memulihkan perekonomian negara yang tengah memburuk usai Perang Teluk I.

Irak berhasil dipukul mundur oleh pasukan koalisi Barat. Sepanjang 1990-an, Irak mendapat sanksi berupa embargo ekonomi dari PBB.

Petaka menimpa Saddam Hussein kala pasukan AS melakukan invasi ke Negeri Seribu Satu Malam itu pada 2003.

History menuliskan, selain menuduh Saddam menggunakan senjata kimia, AS juga menuduh Irak melakukan penjualan minyak secara ilegal.

Setelah lari dari kejaran AS, Saddam juga ditemukan oleh pasukan AS ketika sedang bersembunyi di sebuah lubang sedalam enam kaki di luar kora Tikrit.

Pemimpin besar Irak itu kemudian menjalani eksekusi hukuman gantung pada 30 Desember 2006.

Sementara itu putra-putra Saddam, Uday dan Qusay yang diyakini banyak orang akan meneruskan tongkat estafetnya, juga telah tewas.

Mereka tewas ketika tentara AS menggerebek sebuah vila tempat mereka menginap di kota Mosul, Irak bagian Utara.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Hilangnya 5 Pesawat Bomber Torpedo AS di Segitiga Bermuda

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com