Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Semua Warga Dapat Vaksin Gratis, Ini Dampaknya Menurut Epidemiolog

Kompas.com - 12/12/2020, 15:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Vaksinasi tidak efektif

Kondisi yang menuntut intervensi semacam ini tidak harus dalam kondisi pandemi, ia menyebut kondisi epidemi, atau kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB) sekali pun penting bagi Pemerintah untuk menjamin seluruh masyarakat mendapatkan program vaksinasi.

Jika hal itu tidak dilakukan, maka hasil vaksinasi yang didapat tidak akan mencapai hasil yang efektif.

"Ini yang enggak akan efektif jadinya," ujar Dicky.

Ia melanjutkan, hal lain yang harus disadari oleh Pemerintah terkait vaksinasi mandiri ini adalah adanya kondisi ekonomi dan persepsi masyarakat yang masih beragam.

Dicky mengatakan, tidak semua orang memiliki kapasitas ekonomi yang memadai untuk membeli vaksin yang nantinya akan dibanderol dengan harga tertentu.

Kemudian sisi persepsi, saat ini Dicky menyebut belum semua orang memiliki persepsi yang sama terkait penyakit Covid-19.

"Minimnya strategi risiko yang dibangun membuat sebagian dari masyarakat itu memiliki persepsi yang berbeda terkait Covid. Bahkan ada yang tidak mempercayai adanya Covid-19, kok," sebut dia.

"Jadi jangankan mau bayar (beli) vaksin, mau divaksin (secara gratis) saja enggak akan mau," lanjutnya.

Strategi komunikasi dan herd immunity

Karena itu, Dicky merasa Pemerintah penting untuk melakukan strategi komunikasi risiko yang tepat mulai dari sebelum, saat, dan setelah program vaksinasi.

"Jadi prinsip dasar dari program vaksinasi dalam situasi wabah sebesar ini, selain vaksinnya aman dan efektif, dia harus sifatnya, vaksinnya gratis dan sukarela, dua hal yang mendasar," papar Dicky.

Jika Pemerintah menginginkan terciptanya kekebalan kelompok atau herd immunity dalam masyarakat, harus dipahami bahwa kekebalan ini baru akan tercipta jika faktor-faktor pendukungnya terpenuhi.

"Dan juga jangan lupakan, keberhasilan herd immunnity juga tergantung pada angka reproduksi (kasus) yang rendah, serendah-rendanya. Kemudian angka cakupan vaksinasi yang tinggi, mendekati 100 persen," pungkas Dicky.

Dikutip dari Kompas.com (4/12/2020), ada sejumlah negara yang diketahui akan menggratiskan vaksin bagi seluruh masyarakatnya. Negara-negara itu di antaranya adalah Perancis, Jepang, Arab Saudi, Belgia, dan Portugal.

Baca juga: 5 Negara yang Gratiskan Vaksin Corona untuk Warganya, Mana Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com