Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: Faktor Genetik Memengaruhi Tingkat Keparahan Virus Corona

Kompas.com - 12/12/2020, 13:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Meski demikian, apabila TYK2 rusak, maka respons antibodi bisa muncul terlalu cepat dan membuat pasien berisiko mengalami peradangan paru-paru yang bersifat merusak.

Beberapa jenis obat pun direkomendasikan untuk menangani kasus seperti ini, misalnya Baricitinib.

“Itu menjadi kandidat yang sangat masuk akal untuk pengobatan baru, tapi tentu saja kami perlu melakukan uji klinis dalam skala besar untuk mengetahui apakah itu benar atau tidak," jelas Baillie.

Baca juga: Sering Susah Bangun Pagi Bisa Disebabkan Faktor Genetik

Interferon tidak memadai

Pada orang yang mengidap Covid-19 hingga parah, ditemukan adanya variasi dalam gen yang disebut sebagai IFNAR2.

IFNAR2 ini dikaitkan dengan molekul anti-virus yang disebut interferon.

Interferon berperan untuk memulai sistem kekebalan tubuh sesaat setelah infeksi terdeteksi.

Sayangnya produksi interferon tidak selalu melimpah, ada orang  yang bisa menghasilkan banyak interferon, ada juga yang tidak.

Di saat produksi interferon rendah itu lah virus diuntungkan, mereka lebih mudah untuk berkembang biak dengan cepat di dalam sel-sel yang terinfeksi.

Ini lah mengapa penyakit bisa menjadi lebih parah pada orang-orang tertentu.

Untuk itu, interferon bisa diberikan sebagai metode pengobatan pasien Covid-19.

Namun uji klinis yang dilakukan Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut interferon ini tidak efektif jika diberikan pada pasien yang sudah dalam kondisi sangat parah.

Namun, dengan adanya pengaturan waktu pemberian, diharapkan interferon ini dapat memberi bantuan pada mereka pasien yang tubuhnya tidak bisa memproduksi sendiri interferon dalam jumlah besar, untuk melawan virus.

Baca juga: Ahli Sarankan Deteksi Pembawa 2 Mutasi Genetik Virus Corona, Kenapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com