KOMPAS.com - Hampir satu tahun pandemi virus corona Covid-19 terjadi di dunia sejak kasus pertama di Kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019.
Dampaknya, sejumlah kegiatan seperti bersekolah dan bekerja dilakukan di rumah, untuk mencegah penyebaran virus corona.
Dilansir dari BBC, (23/4/2020), sejak pandemi Covid-19 melanda, masyarakat melakukan pertemuan melalui videocall lebih banyak dari sebelumnya.
Kondisi tersebut apabila dilakukan dalam jangka waktu lama tentu akan menimbulkan kelelahan.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Mata Lelah
Seorang profesor di Insead Perancis, Gianpiero Petriglieri dan profesor di Clemson University, Marssia Shuffler menganalisis apa yang menjadi penyebab orang-orang merasa lelah saat melakukan pertemuan video berbasis online ini.
Petriglieri mengatakan, melakukan panggilan video membutuhkan lebih banyak fokus daripada obrolan tatap muka.
Artinya, seseorang perlu bekerja keras untuk memproses isyarat non-verbal seperti ekspresi wajah, nada, dan intonasi suara, serta bahasa tubuh.
"Pikiran kita bersatu, namun ketika tubuh kita merasa, sebetulnya tidak. Disonansi itu yang menyebabkan orang memiliki perasaan yang saling bertentangan, dan melelahkan. Anda tidak bisa santai dalam percakapan secara alami," ujar Petriglieri.
Selain itu, keheningan merupakan tantangan lain.
Menurut dia, keheningan menciptakan ritme alami dalam percakapan kehidupan nyata. Namun, saat itu terjadi dalam videocall, seseorang menjadi cemas mengenai tekonologi yang dimilikinya.
Suatu studi pada 2014 oleh akademisi Jerman menunjukkan bahwa penundaan pada telepon atau sistem konferensi membentuk pandangan kita tentang orang-orang secara negatif, apalagi jika orang tersebut terlambat 1,2 detik.
Baca juga: Ucapkan Selamat Tinggal pada Mata Lelah dengan Formula Alami
Sementara, Shuffler mengatakan, faktor tambahan yang membuat videocall merasa "menguras energi", karena seseorang secara fisik berada di depan kamera, dan ia sangat sadar sedang diawasi.
Hal inilah yang memunculkan tekanan sosial dan perasaan seperti seseorang perlu tampil. Bagi beberapa orang, tindakan ini menjadi sangat menegangkan dan lebih membuat stres.
Selain itu, terlalu lama menatap layar ponsel atau komputer juga berdampak pada kesehatan mata.
Melansir Forbes, (16/10/2020), ada suatu gangguan bernama Computer Vision Syndrome (CVS) yang merupakan kondisi seseorang mengalami satu atau lebih gejala mata akibat bekerja dalam waktu lama menatap komputer.
Hal ini dapat menyebabkan sakit kepala, ketegangan mata, mata berair, mata merah, dan penglihatan kabur.
Siswa yang menggunakan komputer selama lebih dari 2 jam per hari mengalami gejala CVS yang jauh lebih banyak.
Baca juga: Mengenal Rule of 20 untuk Atasi Mata Lelah
Diketahui, penggunaan filter radiasi pada layar tidak membantu mengurangi gejala CVS.
Bahkan, para peneliti menyimpulkan bahwa 90 persen mahasiswa Malaysia mengalami gejala yang berkaitan dengan CVS.
Sebab, para mahasiswa lebih sering menggunakan komputer selama lebih dari 2 jam secara terus-menerus per harinya.
Di sisi lain, kebergantuan pada gawai atau ponsel dalam melakukan aktivitas secara tidak langsung membuat mata kita terasa lebih lelah dari biasanya.
Sebab, pekerjaan, kehidupan sosial, hiburan, dan pembaruan berita semua diberikan melalui layar gawai.
Dilansir dari Huffpost (25/3/2020), apabila mata Anda terasa seperti kering dan lelah pada pukul 20.00, artinya Anda mengalami "screen fatigue" atau kelelahan akibat menatap layar.
Baca juga: Mata Lelah Terlalu Banyak Menatap Gawai? Atasi dengan 4 Cara Ini
Ahli Optometri terkemuka di ahli optik yang berbasis di London, Nadeem Rob mengatakan, terlalu banyak waktu menatap layar dapat menyebabkan sakit kepala, ketegangan mata, mata kering, kelelahan, dan penurunan produktivitas.
Masalahnya, orang-orang yang melakukan sekolah dari rumah maupun bekerja dari rumah secara terus-menerus melihat hal-hal dalam jarak dekat.
Hal ini membuat mata mereka bekerja lebih keras.
Rob mengatakan, saat kita mengerjakan sesuatu dengan menatap layar, maka kita harus mengingat aturan 20-20-20.
Menggunakan aturan 20-20-20 dapat membantu seseorang mencegah masalah "screen fatigue".
Aturannya adalah setiap 20 menit menatap layar, maka beristirahatlah selama 20 detik dengan melihat objek berjarak 20 kaki atau sekitar 6,096 meter.
Tindakan ini membuat penglihatan menjadi lebih rileks.
Baca juga: Cegah Mata Lelah Akibat Menatap Layar Dengan Teknik 20-20-20
Berikut kiat-kiat untuk melengkapi aturan 20-20-20:
Baca juga: 4 Cara Hindari Mata Lelah akibat Terpapar Layar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.