Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Penelitian Golongan Darah O Lebih Kebal Covid-19

Kompas.com - 02/12/2020, 13:31 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Orang-orang dengan golongan darah O dilaporkan lebih kebal terhadap Covid-19.

Penelitian dilakukan di berbagai negara oleh banyak ilmuwan. 

Penelitian terkait virus corona salah satunya memfokuskan pada golongan darah dan kaitannya dengan risiko Covid-19.

Baca juga: Zona Merah Covid-19: Naik Hampir 2 Kali Lipat, Jateng Terbanyak

Berikut ini beberapa penelitian tentang golongan darah O dan risiko terinfeksi Covid-19:

1. Kanada (terbaru)

Menurut penelitian terbaru yang dilakukan Rumah Sakit St. Michael di Toronto menambah bukti bahwa orang dengan golongan darah O atau Rh-negatif mungkin berisiko sedikit lebih rendah dari virus corona baru.

Diberitakan Reuters, 28 November 2020, penelitian yang dipublikasikan di Annals of Internal Medicine itu dilakukan pada 225.556 orang Kanada.

Hasilnya, orang dengan golongan darah O berpotensi terkena virus corona dengan tingkat sedang hingga parah lebih rendah sebanyak 12 persen dari golongan darah lainnya.

Baca juga: Update Corona Global: 64 Juta Infeksi | Stimulus Covid-19 di Kanada | Rencana Vaksinasi di Perancis

Selain itu, orang bergolongan darah O perpeluang lebih rendah 13 persen meninggal akibat Covid-19, dibanding golongan darah lainnya.

Peneliti menyebut orang dengan golongan darah Rh-negatif juga dinilai lebih terlindungi, apalagi jika mereka yang bergolongan darah O-negatif.

Menurut penulis penelitian dari RS St Michael di Toronto, Kanada, Dr Joel Ray, orang-orang dalam kelompok golongan darah ini mungkin telah mengembangkan antibodi yang dapat mengenali beberapa aspek dari virus baru tersebut.

"Studi kami selanjutnya secara khusus akan melihat antibodi semacam itu, dan apakah mereka menjelaskan efek perlindungan," kata Ray.

Baca juga: Lansia, Covid-19, dan Vaksin Flu di Tengah Pandemi...

2. Kanada

Mengutip Anadolu Agency, 15 Oktober 2020, hasil serupa ditemukan oleh studi medis Kanada yang dilakukan oleh 14 peneliti berdasarkan data yang dikumpulkan dari pasien unit perawatan intensif di enam rumah sakit metropolitan Vancouver.

"Pasien Covid-19 dengan golongan darah A atau AB tampaknya menunjukkan tingkat keparahan penyakit yang lebih besar daripada pasien dengan golongan darah O atau B," kata penelitian tersebut.

Selain itu disebutkan bahwa individu dengan golongan darah O kurang rentan terhadap infeksi SARS-CoV-2.

Baca juga: Zona Merah Covid-19: Naik Hampir 2 Kali Lipat, Jateng Terbanyak

Studi tersebut juga mencatat bahwa pasien Covid-19 bergolongan darah A atau AB memiliki risiko lebih tinggi memerlukan ventilasi mekanis dan durasi yang lebih lama dalam perawatan intensif, dibandingkan dengan mereka yang bergolongan darah O atau B.

Sebanyak 84 persen pasien dengan golongan darah A atau AB membutuhkan ventilasi mekanis pada infeksi SARS-CoV-2. Sedangkan pada pasien dengan golongan darah O atau B hanya sebanyak 61 persen.

Rata-rata lama tinggal di unit perawatan intensif adalah 13,5 hari untuk pasien dengan golongan darah A atau AB, sementara itu hanya sembilan hari untuk pasien dengan golongan darah O atau B.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Cerpelai yang Dimusnahkan di Denmark akibat Mutasi Virus Corona

3. Denmark

Masih dari Anadolu Agency, sebuah studi Denmark, yang dilakukan oleh 11 peneliti berdasarkan informasi dari 473.654 orang yang dites Covid-19, menemukan bahwa golongan darah O dikaitkan dengan penurunan risiko infeksi virus corona.

"Kami menunjukkan bahwa golongan darah O secara signifikan terkait dengan penurunan kerentanan terhadap infeksi SARS-CoV-2," kata penelitian yang diterbitkan Rabu di Blood Advances, jurnal medis peer-review American Society of Hematology.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa individu dengan golongan darah A, B, dan AB juga berisiko lebih tinggi mengalami trombosis (pembekuan darah di dalam pembuluh darah) dan penyakit kardiovaskular, yang merupakan kondisi signifikan yang terjadi bersamaan pada para pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Mengapa 100.000 Kasus Covid-19 di Indonesia Tak Membuat Rumit Rumah Sakit?

China

Dilansir South China Morning Post melalui Kompas.com, 18 Maret 2020, sebuah studi di China mengungkap mereka yang memiliki golongan darah A cenderung lebih rentan terjangkit virus corona.

Tapi di sisi lain, mereka yang memiliki golongan darah O lebih resisten atau punya daya tahan tubuh lebih baik.

Studi yang dipimpin Wang Xinghuan dari Centre for Evidence-Based and Translational Medicine di Zhongnan Hospital of Wuhan University mengamati pola golongan darah lebih dari 2.000 pasien yang terinfeksi di Wuhan dan Shenzhen.

Dari 206 pasien yang diperiksa, 85 orang memiliki golongan darah A, 63 persen lebih banyak dari 52 orang dengan golongan darah O yang terinfeksi virus corona.

Baca juga: Bank Dunia, Covid-19, dan Ancaman Kemiskinan Ektrem Global...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 15 Negara dengan Kasus Kematian tertinggi akibat Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com